"Saya hampir tidak bisa melarikan diri, polisi perlu mengendalikan daerah ini karena kerumunan terlalu banyak dan besar," tambahnya.
Baca juga: Aktor Lee Ji Han Tewas karena Selamatkan Gadis Kecil yang Terjebak di Tragedi Halloween Itaewon
Polisi berencana untuk segera melakukan penyelidikan terhadap petugas polisi yang menangani laporan tersebut.
Ada kemungkinan penyelidikan akan berganti menjadi penyelidikan kriminal resmi jika ditemukan adanya pelanggaran, seperti lalai dalam melaksanakan tugas atau pemalsuan dokumen resmi.
Kepala Polisi Nasional, Yoon Hee-keun, pada Selasa, mengakui kekurangan dalam respons polisi atas laporan keramaian di Itaewon.
Ia berjanji akan melakukan pemeriksaan independen di luar terhadap dugaan kesalahan polisi.
Hingga saat ini, tercatat ada 156 korban tewas akibat tragedi Halloween di Itaewon.
Kebanyakan korban tewas berusia 20 tahunan.
Keluarga Identifikasi Barang Korban Tewas Tragedi Itaewon
Keluarga korban insiden pesta Halloween Itaewon mendatangi gymnasium di ibu kota Korea Selatan, Seoul, untuk mencari barang-barang yang tertinggal di lokasi tragedi.
Sepatu, tas, kacamata, buku catatan, dompet, dan topi warna-warni diletakan di atas meja darurat dan tikar olahraga di sepanjang lantai gymnasium, menunggu untuk diklaim pihak keluarga dari 156 korban yang tewas dalam kerumunan pada Sabtu (19/10/2022) malam.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan: Tak Ada Cara untuk Mundur dari Lokasi
"(Saya) Menemukannya. Saya pikir ini dia,” kata seorang wanita, ketika dia menemukan mantel hitam milik kerabatnya, memeluk mantel itu dan kemudian menangis.
Sementara seorang wanita paruh baya yang datang bersama suaminya, ambruk ke lantai sambil menangis setelah dia menemukan sepasang sepatu bot setinggi lutut yang hilang.
Sepatu tersebut ada di antara deretan sepatu bot hitam, stiletto, dan sepatu kets.
Banyak sepatu lainnya hanya tersisa satu buah tanpa pasangannya.