TRIBUNNEWS.COM - Dua oligarki Rusia dan mitra bisnis Roman Abramovich telah ditambahkan ke daftar sanksi pemerintah Inggris sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.
Alexander Abramov dan Alexander Frolov, yang menurut pemerintah Inggris "dikenal sebagai rekan bisnis" dari mantan pemilik Chelsea FC, pada Rabu (2/11/2022) termasuk di antara empat taipan baja dan petrokimia Rusia baru yang ditambahkan ke daftar sanksi.
Inggris menjatuhkan sanksi terhadap dua oligarki tersebut setelah enam bulan lalu Guardian mengungkapkan tingkat kekayaan Abramov dan Frolov.
Laporan tersebut juga mengungkapkan investasi lepas pantai di resor pulau Karibia dan rencana untuk membangun kembali gereja Marylebone serta beragam properti di Inggris bahkan luar negeri.
Dilansir The Guardian, dua oligarki itu sebelumnya memiliki saham besar di produsen baja dan batubara kokas Rusia Evraz.
Sebagian besar saham juga dimiliki oleh Abramovich yang dikenakan sanksi pada Mei.
Baca juga: AS Sita 2 Pesawat Pribadi Milik Oligarki Rusia Roman Abramovich
Abramovich adalah salah satu oligarki pertama yang dikenai sanksi.
Penyelidikan terkait hubungan keuangan
Kantor Luar Negeri diketahui telah menyelidiki hubungan keuangan meraka dan oligarki lain yang terkena sanksi, Eugene Shvidler.
Diketahui, kekayaan Shvidler dihargai $1,6 miliar oleh Forbes.
Shvidler, yang dikenai sanksi pada Maret 2022 kemarin.
Dia adalah rekan dekat Abramovich lainnya dan memimpin perusahaan Inggris Millhouse Capital yang mengelola aset untuk Abramovich.
Baca juga: Fiji Sita Kapal Pesiar Mewah Milik Oligarki Rusia Senilai 300 Juta Dolar AS
Abramov, yang menurut pemerintah memiliki kekayaan sekitar £ 4,1 miliar merupakan seorang baron baja yang mendirikan Evraz.
Dia mengawasi pencatatannya di London Stock Exchange pada 2005, dan dianugerahi Russia's Decoration For Beneficence pada 2017.