Untuk memperingati acara tersebut, Druid membangun api unggun suci yang besar, di mana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.
Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang, dan berusaha untuk saling menceritakan nasib satu sama lain.
Ketika perayaan selesai, mereka menyalakan kembali api perapian mereka, yang telah mereka padamkan sebelumnya malam itu, dari api unggun suci untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.
Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari penuh kegiatan seperti trik-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum, dan makan-makan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)