TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-253 Kamis (3/11/2022), dikutip dari The Guardian.
Kesepakatan ekspor gandum, Putin: koridor kemanusiaan takkan digunakan secara militer
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan kembali bergabung dengan kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki dengan Ukraina.
Tapi, Putin mengaskan Rusia berhak menarik diri jika diperlukan.
"Kami menuntut jaminan dari pihak Ukraina bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi, bahwa koridor kemanusiaan tidak akan digunakan secara militer," kata Putin dalam pertemuan video dengan dewan koordinasinya, Rabu (2/11/2022).
Zelensky sambut baik kembalinya Putin ke kesepakatan gandum
Baca juga: Ekspor Gandum Dilanjutkan, Putin: Rusia Mungkin Keluar dari Kesepakatan jika Ukraina Langgar Jaminan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik kembalinya Moskow dalam kesepakatan gandum.
Zelensky memuji hasil diplomatik yang signifikan bagi Ukraina dan seluruh dunia.
"Implementasi inisiatif ekspor biji-bijian terus berlanjut," terangnya dalam pidato Rabu malam (2/11/2022).
AS sambut baik berlanjutnya kesepakatan ekspor gandum
Amerika Serikat (AS) juga menyambut baik pemulihan kesepakatan ekspor gandum
Washington mendesak Rusia untuk memperbaruinya akhir bulan ini.
Baca juga: Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
Jet Rusia menembakkan dua rudal jelajah terbang di atas koridor Laut Hitam
Zelensky pada Rabu (2/11/2022) mengklaim sebuah jet Rusia menembakkan dua rudal jelajah yang terbang di atas koridor Laut Hitam yang digunakan untuk mengekspor gandum Ukraina.
Rusia berkomitmen mencegah perang nuklir
Rusia mengatakan pihaknya berkomitmen penuh untuk mencegah perang nuklir.
Kremlin juga menegaskan akan menghindari bentrokan di antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir adalah prioritas tertinggi.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya khawatir lima kekuatan nuklir yang dinyatakan sedang tertatih-tatih "di ambang konflik bersenjata langsung".
Baca juga: Amerika Turun Tangan, Ikut Terjunkan Pasukan Khusus ke Kawasan Perang Ukraina
Moskow menegaskan Barat harus berhenti "mendorong provokasi dengan senjata pemusnah massal, yang dapat menyebabkan konsekuensi bencana".
Oligarki Rusia masuk daftar sanksi Inggris
Dua oligarki Rusia dan mitra bisnis Roman Abramovich telah ditambahkan ke daftar sanksi pemerintah Inggris.
Alexander Abramov dan Alexander Frolov, yang menurut pemerintah Inggris "dikenal sebagai rekan bisnis" dari mantan pemilik Chelsea FC,.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)