TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Taiwan mengerahkan jet, system rudal dan pasukan angkatan lautnya, setelah mendeteksi kapal China mendekati negara pulau tersebut.
Berdasarkan informasi, sembilan pesawat China dan dua kapal angkatan laut terdeteksi di dekat Selat Taiwan pada Sabtu kemarin.
Kementerian pertahanan Taiwan pada hari Sabtu (5/11/2022) juga mendeteksi satu pesawat yang diduga melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taipei.
Bertentangan dengan tuduhan Senator AS Robert Menendez, yang mengunjungi Taiwan April lalu, jet China tidak melintasi wilayah udara Taiwan. ADIZ meluas jauh melampaui wilayah Taipei, mencakup wilayah di mana Taiwan memantau pesawat untuk tujuan keamanan.
Baca juga: PDB Taiwan Mengalahkan Ekspektasi, Tumbuh 4,1 Persen di Kuartal III
China telah meningkatkan latihan militer di wilayah sekitar Taiwan sejak Agustus, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi menentang peringatan Beijing untuk tidak mengunjungi Taipei.
Menanggapi pertikaian tersebut, China memutuskan hubungan militer dan iklim dengan AS dan melakukan latihan perang di Selat Taiwan.
China telah berjanji untuk bersatu kembali dengan Taiwan, dengan kekerasan jika perlu, dan menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.
AS dan PBB mengakui Beijing sebagai "satu-satunya pemerintah resmi China" di bawah kebijakan "Satu China". Washington secara resmi mengakui, tanpa mendukung, klaim kedaulatan China atas Taiwan.
Berbicara di kongres Partai Komunis bulan lalu, Presiden Xi Jinping meminta Tentara Pembebasan Rakyat untuk “sepenuhnya meningkatkan pelatihan dan persiapan perang,” South China Morning Post melaporkan pada hari Sabtu. Perwira PLA mengatakan militer China sekarang dalam "siaga penuh waktu" untuk perang di Selat Taiwan.