Perdana Menteri Kishida juga menekankan bahwa ancaman Rusia untuk menggunakan nuklir senjata sama sekali tidak dapat diterima, apalagi penggunaan senjata semacam itu.
(2) Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan serentetan rudal balistik dengan frekuensi sangat tinggi sejak bulan lalu, termasuk yang terbang di atas wilayah Jepang.
Peluncuran rudal ini merupakan langkah yang jelas dan Kementerian Luar Negeri Jepang melakukan jumpa pers dan menyebut sebagai tantangan serius bagi masyarakat internasional dan tidak dapat ditoleransi.
Dia kemudian menegaskan kembali bahwa penting bagi komunitas internasional untuk bersatu dan sepenuhnya menerapkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSCR) yang relevan untuk mencapai CVID (pembongkaran lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah) dari semuanya senjata pemusnah massal dan rudal balistik dari semua rentang Korea Utara.
Selanjutnya, Perdana Menteri Kishida meminta pengertian yang berkelanjutan dan kerja sama menuju resolusi segera dari masalah penculikan.
Negara-negara lain juga menyatakan keprihatinan tentang peluncuran rudal balistik baru-baru ini oleh Korea Utara.
Pentingnya denuklirisasi Semenanjung Korea dan implementasi penuh dari UNSCR yang relevan juga disebutkan.
(3) Situasi di Myanmar Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa Jepang sangat menyesalkan situasi yang memburuk di Myanmar dan akan melanjutkan dukungan penuhnya untuk upaya ASEAN untuk implementasi "Konsensus Lima Poin".
Sebagai penutup, Perdana Menteri Kishida menyatakan niatnya untuk memperdalam kerja sama di bawah Kerangka kerja ASEAN Plus Three dalam rangka memelihara dan memperkuat kebebasan dan keterbukaan ketertiban internasional berdasarkan aturan hukum di kawasan Asean plus 3, namun bukanlah merupakan paksaan.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.