"Rusia baru-baru ini menggunakan rudal darat-ke-udara yang serupa dengan rudal darat-ke-darat dalam perang Ukraina," tambah pernyataan itu.
Foto-foto yang dirilis oleh militer Korea Selatan menunjukkan apa yang tampak seperti mesin roket yang hancur dan kabel mencuat dari badan roket yang rusak yang masih menempel dengan sirip.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan sangat mengutuk penembakan SA-5 oleh Korea Utara.

Baca juga: Korea Selatan Desak China Berperan Lebih Besar dalam Mencegah Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara
Penembakan itu dilihat oleh Kementerian sebagai pelanggaran terhadap perjanjian militer antar-Korea 2018 untuk mengurangi ketegangan.
Sementara itu, Militer Korea Utara mengatakan rentetan uji coba misilnya baru-baru ini adalah praktik untuk menyerang target utama Korea Selatan dan AS.
Pyongyang akan melakukan serangan tanpa ampun ke pangkalan udara dan sistem komando operasi Korea Selatan dan AS dengan berbagai rudal yang kemungkinan besar berkekuatan nuklir.
"Operasi militer yang sesuai baru-baru ini oleh Tentara Rakyat Korea adalah jawaban yang jelas dari (Korea Utara) bahwa semakin gigih gerakan militer provokatif musuh berlanjut, semakin teliti dan tanpa ampun KPA akan melawan mereka," kata Staf Umum Korea Utara.
AS dan Korea Selatan melaksanakan latihan gabungan "Vigilant Storm" yang dimulai pada 31 Oktober 2022 sampai 5 November 2022.
Latihan itu adalah yang terbesar untuk manuver musim gugur tahunan.
Sebanyak 240 pesawat tempur termasuk jet tempur canggih F-35 dari kedua negara terlibat dalam latihan tersebut.
Sekutu awalnya seharusnya menjalankan latihan selama lima hari yang berakhir pada Jumat (4/11/2022), tetapi memperpanjang pelatihan pada hari lain sebagai reaksi terhadap uji coba rudal Korea Utara.
Pada Sabtu (5/11/2022), hari terakhir latihan angkatan udara, AS menerbangkan dua pesawat pengebom supersonik B-1B di atas Korea Selatan untuk menunjukkan kekuatan melawan Korea Utara, jalan layang pertama pesawat tersebut sejak Desember 2017.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan partisipasi B-1B dalam latihan bersama menunjukkan kesiapan sekutu untuk secara tegas menanggapi provokasi Korea Utara dan komitmen AS untuk membela sekutunya dengan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir.
Lebih lanjut, Jepang dan AS juga melakukan latihan militer gabungan besar-besaran di Jepang selatan pada Kamis (10/11/2022).