TRIBUNNEWS.COM - Vatikan akan melakukan tahap penyelidikan awal pelecehan seksual yang dilakukan pensiunan kardinal (uskup spesial) Prancis Jean-Pierre Ricard.
Melalui sebuah surat pada minggu lalu, Jean-Pierre Ricard mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia 14 tahun, pada 35 tahun yang lalu.
Pada Jumat (11/11/2022), Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni mengatakan pencarian sedang dilakukan untuk menemukan penyelidik utama yang adil, ketidak keberpihakan, dan pengalaman.
Kardinal Jean-Pierre Ricard merupakan pensiunan uskup agung Bordeaux dan mantan presiden konferensi uskup Prancis.
Pengakuan Jean-Pierre Ricard dilakukan ketika para uskup Prancis bertemu pada pertemuan tahunan di Lourdes minggu lalu.
Baca juga: Perang di Dunia Belum akan Berakhir, Vatikan Dukung Kampanye Perdamaian PWKI
Pengungkapan itu semakin memicu kemarahan di dalam Gereja Katolik Prancis.
Sementara, Jaksa Marseille telah mengumumkan telah membuka penyelidikan terhadap Ricard atas dugaan pelecehan seksual.
Ricard mengaku setelah orang tua korban menulis surat
Keputusan Vatikan untuk melanjutkan dan membuka penyelidikan menunjukkan keseriusan masalah ini bagi Roma, dikutip dari Euro News.
Jean-Pierre Ricard adalah seorang kardinal di Gereja Vatikan yang diangkat pada tahun 2006 oleh Paus Benediktus XVI.
Ia sendiri merupakan anggota pemungutan suara di Dikasteri Vatikan untuk Ajaran Iman, yang berarti dia telah terlibat dalam mengadili kasus pelecehan seks pendeta lainnya selama bertahun-tahun.
Tidak ada kabar apakah dia akan diskors atau dicopot dari jabatan anggota Vatikannya sambil menunggu penyelidikan.
Ricard mengatakan dalam suratnya bahwa dia akan mengikuti kebijaksanaan gereja dan otoritas sipil.
Baca juga: Berperang Hampir Satu Tahun, Vatikan Terus Perjuangkan Perdamaian Rusia-Ukraina
Korban pelecehan seksual sudah 2 kali mengirim surat kepada Paus Fransiskus
Jaksa Merseille mengatakan, pertama kali mendapat informasi pelecehan ini pada bulan Oktober 2022 dari uskup Nice, yang melaporkan telah menerima surat dari orang tua korban.
Orang tua korban sangat marah karena Ricard ditunjuk oleh Vatikan untuk menjadi tim yang menyelidiki asosiasi Katolik yang menjalankan panti asuhan.
Ketika Nice Bishop Jean-Philippe Nault mengonfrontasi Ricard tentang surat orang tua itu, Ricard mengakuinya kepada Nice.
Ricard mengaku telah mencium putri dari orang tua tersebut.
"Lebih dari 35 tahun yang lalu, ketika saya menjadi seorang imam saya berperilaku tercela pada seorang gadis berusia 14 tahun," tulis Ricard dalam sebuah pesan kepada Konferensi Waligereja Prancis, dikutip dari Fox News.
Korban sendiri telah dua kali menulis surat kepada Paus Fransiskus, menurut keterangan Ketua Konferensi Ordo Religius di Prancis, Suster Véronique Margron mengatakan kepada surat kabar Katolik Prancis La Croix minggu ini.
Korban mengirim surat pertama pada lima tahun lalu.
Surat kedua, ia kirimkan pada Mei-Juni tahun 2022.
Namun, ia tidak menerima tanggapan.
Baca juga: Dunia sedang Sakit, Vatikan Dukung PWKI Bawa Misi Perdamaian
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni tidak menjawab ketika ditanya apakah paus menerima salah satu surat itu.
Bruni mengatakan keputusan untuk membuka penyelidikan awal terhadap Ricard dibuat untuk melengkapi pemeriksaan atas apa yang terjadi.
Fransiskus telah bersumpah tanpa toleransi bagi para ulama yang melecehkan dan dalam beberapa tahun terakhir telah mencopot beberapa uskup dan beberapa kardinal karena melecehkan dan menutup-nutupi.
Tahun lalu, laporan Sauve Prancis tentang pelecehan Katolik memperkirakan ada 330 ribu anak di Prancis dilecehkan secara seksual selama 70 tahun terakhir oleh sekitar 3.000 pendeta.
Jumlah itu termasuk orang lain yang terlibat dalam gereja dan menutup-nutupi kejahatan secara sistemik oleh gereja.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Vatikan