TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara (Korut) menembakan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke arah timur, seorang sumber mengungkapkan pada Jumat (18/11/2022).
Dilansir Korea Herald, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) sebelumnya mengumumkan bahwa Korea Utara meluncurkan rudal balistik.
Namun tidak disebutkan secara spesifik dan tak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Yonhap melaporkan, analisis awal militer menunjukkan bahwa itu adalah ICBM, menurut sumber yang berbicara dengan syarat anonimitas.
Pyongyang peringatkan akan ambil tindakan militer lebih keras
Sebelumnya, pada Kamis (17/11/2022), Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui memperingatkan Pyongyang akan mengambil tindakan militer "lebih keras" jika Amerika Serikat (AS) memperkuat komitmen "pencegahan yang diperluas" terhadap sekutu regional.
Baca juga: Pembatasan Covid-19 Jadi Biang Kerok Krisis Pangan di Korea Utara
Pencegahan yang diperluas mengacu pada janji Amerika untuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, baik nuklir maupun konvensional, untuk membela sekutunya.
Korea Utara luncurkan rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur
Seoul mengatakan Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke arah perairan timurnya pada Kamis (17/11/2022).
AP News melaporkan, AS telah meningkatkan komitmen keamanannya terhadap sekutunya, yaitu Korea Selatan dan Jepang.
Choe Son Hue memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan KTT AS-Korea Selatan-Jepang baru-baru ini di Korea Utara akan membuat ketegangan di Semenanjung Korea lebih tidak dapat diprediksi.
Minta China mainkan perang lebih aktif
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol meminta China memainkan peran yang lebih aktif dan konstruktif dalam mencegah provokasi nuklir dan rudal Korea Utara.
Baca juga: Kecam Pertemuan Trilateral antara Amerika, Korsel dan Jepang, Korea Utara: Kami Akan Lebih Keras
Hal tersebut disampaikan Yoon dalam pertemuan tatap muka yang berlangsung selama 25 menit dengan pemimpin China Xi Jinping di sela-sela konferensi Group of Twenty (G20) di Bali, Selasa (15/11/2022).
"Saya berharap China akan memainkan peran yang lebih aktif dan konstruktif sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dan tetangga," kata Yoon kepada Xi, yang dikutip dari Reuters.
Yoon menyatakan keprihatinannya bahwa Korea Utara telah meningkatkan ketegangan dengan melakukan provokasi penggunaan senjata nuklir dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata kantor Presiden Korea Selatan mengutip pernyataan Yoon.
Sebagai tanggapan, Xi Jinping menyerukan hubungan antar-Korea yang lebih baik.
Dia mengaku bersedia mendukung tawaran bantuan untuk denuklirisasi Yoon jika Korea Utara menerimanya, tambah kantor Presiden Korea Selatan.
Yoon telah mengusulkan rencana ekonomi 'berani' jika Korea Utara berkomitmen pada denuklirisasi.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Arah Perairan Timur Korea Selatan setelah Ancam Langkah AS
Namun Pyongyang mengkritik tawaran itu sebagai 'omong kosong' dan mengatakan Yoon harus 'menutup mulutnya'.
Berita lain terkait Korea Utara
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)