News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014, 3 Orang Dihukum Penjara Seumur Hidup

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FILES) Dalam file foto yang diambil pada 11 November 2014, wartawan berjalan di belakang bagian dari pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 saat penyelidik Belanda (tak terlihat) tiba di dekat lokasi kecelakaan dekat desa Grabove di timur Ukraina, berharap mengumpulkan puing-puing dari Pesawat Malaysia Airlines yang jatuh pada Juli, menewaskan 298 orang, di wilayah terpencil yang dikuasai pemberontak di timur Donetsk. Pengadilan Belanda memberikan putusannya pada 17 November 2022 dalam persidangan empat pria atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada 2014, ketika ketegangan meningkat atas invasi Rusia delapan tahun kemudian. Semua 298 penumpang dan awak tewas ketika Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dihantam di Ukraina timur yang dikuasai separatis oleh apa yang dikatakan para penyelidik sebagai rudal yang dipasok oleh Moskow.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga tentara yang tergabung dalam pasukan separatis pro-Rusia dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Belanda karena pembunuhan atas kematian 298 orang dalam penerbangan Malaysia Airlines MH17.

Diwartakan The Guardian, Malaysia Airlines MH17 dilaporkan ditembak jatuh oleh rudal kendali darat ke udara milik Rusia ketika terbang di atas Ukraina timur pada 2014.

Warga negara Rusia, Igor Girkin dan Sergey Dubinskyiv, serta warga negara Ukraina, Leonid Kharchenko, dinyatakan bersalah atas tuduhan pembunuhan tersebut.

Mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dilansir Sky News, terdakwa keempat, Oleg Pulatov, dibebaskan setelah pengadilan menemukan dia tidak mengetahui rencana menembakkan rudal kendali darat ke udara tersebut.

Baca juga: WNI Terlibat Keributan di Turkish Airlines, Sandiaga Uno Anjurkan Diselesaikan Secara Kekeluargaan 

FILES) Dalam file foto yang diambil pada 11 November 2014, wartawan berjalan di belakang bagian dari pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 saat penyelidik Belanda (tak terlihat) tiba di dekat lokasi kecelakaan dekat desa Grabove di timur Ukraina, berharap mengumpulkan puing-puing dari Pesawat Malaysia Airlines yang jatuh pada Juli, menewaskan 298 orang, di wilayah terpencil yang dikuasai pemberontak di timur Donetsk. Pengadilan Belanda memberikan putusannya pada 17 November 2022 dalam persidangan empat pria atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada 2014, ketika ketegangan meningkat atas invasi Rusia delapan tahun kemudian. Semua 298 penumpang dan awak tewas ketika Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dihantam di Ukraina timur yang dikuasai separatis oleh apa yang dikatakan para penyelidik sebagai rudal yang dipasok oleh Moskow. (Menahem KAHANA / AFP)

Keluarga akan menerima kompensasi

Kompensasi sebesar €16 juta (£14 juta) juga akan diberikan kepada anggota keluarga korban.

Jaksa dan tersangka memiliki waktu dua minggu untuk mengajukan banding atas vonis bersalah.

Hakim Pengadilan Distrik Den Haag, Hendrik Steenhuis, menemukan MH17 jatuh pada Juli 2014 oleh rudal Buk Rusia yang ditembakkan dari wilayah Ukraina timur yang diduduki Kremlin.

"Pengadilan sudah dapat menyatakan bahwa MH17 dijatuhkan oleh rudal Buk yang diluncurkan dari ladang pertanian dekat Pervomaisk (di wilayah Luhansk yang dikuasai Rusia di Ukraina)," kata Steenhuis.

Situasi geopolitik memanas

Penerbangan Malaysia Airlines ditembak jatuh di atas Ukraina timur pada 17 Juli 2014, menewaskan semua 283 penumpang dan 15 awak pesawat.

Baca juga: Berikut Perbedaan Kronologi Keributan di Pesawat Turkish Airlines Versi Polisi dengan Pilot Lion Air

Insiden itu memicu pertengkaran geopolitik di awal invasi pertama Rusia ke Ukraina pada 2014.

Rusia menyangkal semua tuduhan, tetapi pemerintah Belanda menganggap Moskow harus bertanggung jawab.

Presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko, menggambarkan insiden itu sebagai "aksi terorisme".

Terdakwa menembak jatuh MH17 karena mengira pesawat militer

Keempat tentara kemungkinan besar menargetkan Boeing 777 "karena kesalahan".

Seperti diberitakan sebelumnya, mereka mengira pesawat itu adalah pesawat militer.

Namun, hakim menegaskan bahwa alasan itu tidak mengurangi niat untuk menghancurkan pesawat dan membunuh semua penumpang.

Baca juga: Duduk Perkara Pilot Lion Air Ribut di Pesawat Turkish Airlines, Berawal dari Dijilat Anjing

Foto selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 14 November 2022, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam upacara peletakan bendera selama kunjungannya ke kota Kherson yang baru dibebaskan, menyusul mundurnya pasukan Rusia dari pusat strategis . (Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP)

Reaksi Zelensky

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bereaksi atas putusan pengadilan Belanda.

"Keputusan penting pengadilan di Den Haag. Hukuman pertama bagi pelaku jatuhnya MH17. Hukuman untuk semua kekejaman RF (Rusia) dulu dan sekarang tidak bisa dihindari," ucapnya.

Terlepas dari publisitas persidangan yang panjang, para terdakwa kemungkinan besar tidak akan pernah dipenjara dan tetap bebas.

Tiga diadili secara in absentia dan satu mengaku tidak bersalah melalui pengacara yang dia sewa untuk mewakilinya.

Di dalam MH17, terdapat 43 warga negara Malaysia, 27 warga Australia, 12 warga Indonesia, sepuluh warga Inggris serta warga Belgia, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan Filipina.

Dapat dikatakan, dua pertiga penumpang dalam penerbangan antara Amsterdam dan Kuala Lumpur adalah orang Belanda.

Sekitar 200 anggota keluarga korban hadir di pengadilan, Associated Press melaporkan

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini