News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Peduli Ultimatum AS, Kim Jong Un Kembali Tembakan Rudal Balistik

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam upacara parade untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA), di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) kembali menembakan rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM), usai Amerika mengultimatum Kim Jong Un dengan menggelar latihan militer bersama dengan Korea Selatan dan Jepang, Jumat (18/11/2022).

Menurut laporan penjaga Pantai Jepang, rudal yang ditembakan militer Korut kemungkinan telah mendarat di wilayah laut perbatasan yang berjarak 210 kilometer dari barat kota Hokkaido.

"Korea Utara meluncurkan sebuah rudal balistik kelas ICBM dari dekat pantai barat Semenanjung Korea sekitar pukul 10.14 waktu setempat hari ini. Informasi detail sedang dianalisis, tapi rudal balistik yang ditembakkan saat ini tengah mengudara dan mungkin terjatuh ke Laut Jepang dalam zona ekonomi eksklusif Jepang," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang.

Baca juga: Korea Utara Kecam Latihan Militer AS-Seoul, Pemerintah Kim Jong Un Janjikan Tanggapan Tanpa Ampun

Melansir dari Reuters, serangan rudal ICBM merupakan kali kedua yang dilakukan Korut selama pekan ini. Dimana pada Kamis (17/11/202) Korut dilaporkan telah melontarkan rudal ke arah Laut Timur Korea Selatan.

Tepat setelah Menteri Luar Negeri Korut,Choe Son Hui, mengkritik pertemuan trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang di sela KTT

Istilah ICBM sendiri merujuk pada rudal balistik antarbenua, yang merupakan jenis persenjataan jarak jauh yang dirancang Korut untuk membawa hulu ledak nuklir, uniknya senjata ini dapat melesat jauh hingga mencapai daratan AS yang berjarak 10.000 km.

Dalam laporannya Choe mengungkap bahwa sikap yang dilakukan AS, Korsel, dan Jepang telah membawa ancaman lebih serius dan realistis bagi Korea Utara. Mengingat beberapa minggu terakhir AS dan Korea Selatan kerap melakukan langkah agresif dengan menggelar latihan militer bersama.

Hal tersebut yang kemudian mendorong Pyongyang untuk nekat menembakan rudal balistik ke semenanjung Korea, sebagai bentuk pertahanan diri. Dalam uji coba tersebut Korut diketahui turut menyematkan hulu ledak nuklir mini untuk menyerang Korea Selatan dan Jepang.

Penggunaan senjata ICBM terakhir kali dilakukan Korea Utara pada 3 November lalu, namun rudal tersebut gagal mendarat dan hancur di ketinggian.

Baca juga: Korea Selatan Gelar Latihan Militer Hoguk Bareng Militer AS di Tengah Ancaman Rudal Korut

Meski Korut menyangkal isu tersebut, namun setelah diidentifikasi oleh pihak Korea Utara rudal ICBM itu merupakan varian dari Hwasong-15, yang pertama kali diujicobakan Korut pada tahun 2017.

Sebagai informasi uji coba tes serangan nuklir telah dilakukan Korut sejak tahun lalu, tercatat setidaknya negara pimpinan Kim Jong Un ini telah menembakkan lebih dari 60 rudal balistik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini