Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menyambut baik pembebasan tahanan di Myanmar, termasuk sejumlah tahanan politik dan WNA pada 17 November 2022.
Hal ini sehubungan dengan pembebasan sekira 6000 tahanan, termasuk mantan duta besar (dubes) Inggris, jurnalis Jepang dan penasihat ekonomi Australia.
Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri menyatakan akan terus memantau perkembangan 5 poin konsensus yang telah disepakati para pemimpin ASEAN.
"Indonesia menyambut baik pembebasan tahanan di Myanmar, termasuk sejumlah tahanan politik dan WNA pada 17 November 2022. Indonesia menantikan perkembangan positif selanjutnya, termasuk langkah-langkah implementasi ASEAN Five Points of Consensus," tulis pernyataan yang diunggah di twitter pada Sabtu (19/11/2022).
Junta militer Myanmar mengumumkan akan membebaskan hampir 6.000 tahanan, termasuk mantan duta besar (dubes) Inggris, jurnalis Jepang dan penasihat ekonomi Australia.
Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun lalu.
Tindakan keras aparat junta Myanmar terhadap para demonstran telah menyebabkan ribuan orang dipenjara.
Baca juga: Jokowi Serukan Setop Kekerasan di Myanmar dalam KTT ASEAN
Puluhan warga negara asing ikut terjebak dalam penumpasan junta tersebut.
Mantan dubes Inggris Vicky Bowman, penasihat ekonomi Australia Sean Turnell dan jurnalis Jepang Toru Kubota.
"Akan dibebaskan untuk memperingati Hari Nasional," kata seorang pejabat senior Myanmar kepada AFP, Kamis (17/11/2022).
"Secara keseluruhan, 5.774 tahanan termasuk sekitar 600 tahanan wanita akan dibebaskan," kata militer Myanmar.
Militer tidak menyebutkan berapa banyak dari mereka yang dibebaskan itu telah ditangkap selama penumpasan militer terhadap demonstran.