TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bersenjata memasuki klub malam LGBTQ di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, tepat sebelum Sabtu (19/11/2022) tengah malam dan segera melepaskan tembakan.
Aksi pria itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 25 lainnya, sebelum pelanggan menghadapi dan menghentikannya.
Kepala Polisi Colorado Springs Adrian Vasquez mengatakan setidaknya dua orang di dalam klub menghadapi dan melawan pria bersenjata itu dan mencegah kekerasan lebih lanjut.
"Kami berutang banyak terima kasih kepada mereka," kata Vasquez sebagaimana dikutip CNN.
Tersangka penembakan di Klub Q diidentifikasi sebagai Anderson Lee Aldrich, 22.
Dia menggunakan senapan panjang dalam penembakan itu, dan dua senjata api ditemukan di tempat kejadian, kata Vasquez.
Baca juga: Insiden Maut di Klub Malam LGBT Colorado: 5 Tewas Ditembak, Pelaku Ternyata Cucu Eks Anggota Dewan
Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah serangan itu merupakan kejahatan rasial dan mencatat hubungan Klub Q dengan komunitas LGBTQ.
"Klub Q adalah tempat yang aman bagi warga LGBTQ kami," kata Vasquez.
"Setiap warga negara berhak untuk merasa aman dan terjamin di kota kita, untuk pergi ke kota kita yang indah tanpa takut disakiti atau diperlakukan dengan buruk."
Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Klub Q mengatakan pihaknya merasa hancur oleh serangan tidak masuk akal terhadap komunitasnya.
Pihak Klub Q menyampaikan terima kasihnya kepada "reaksi cepat pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian".
Klub Q mengunggah pada hari sebelumnya bahwa lineup Sabtu malam akan menampilkan pertunjukan punk dan alternatif pada pukul 9 malam diikuti dengan pesta dansa pada pukul 11.
Klub juga berencana mengadakan drag brunch dan drag show pada hari Minggu untuk Transgender Day of Remembrance.
Situs web klub sekarang mengatakan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.