News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Aktris Terkenal Iran Ditangkap Pasukan Keamanan setelah Unggahan Lepas Jilbab

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibu kota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Dua aktris terkenal Iran telah ditangkap oleh pasukan keamanan setelah menunjukkan dukungan untuk gerakan protes dengan melepas jilbab.

TRIBUNNEWS.COM - Dua aktris terkenal Iran telah ditangkap oleh pasukan keamanan setelah mereka menunjukkan dukungan untuk gerakan protes di negara itu.

Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi ditangkap pada kesempatan terpisah karena secara terbuka mendukung protes nasional, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim.

Sejak September, Iran telah "dicengkram" demonstrasi yang meluas, dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun saat berada dalam tahanan polisi moral Iran.

Amini, seorang wanita Kurdi Iran, meninggal setelah ditahan karena diduga tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

Riahi ditangkap oleh pasukan keamanan Iran pada hari Minggu, Tasnim melaporkan.

Aktris, yang dikenal karena perannya dalam serial televisi Joseph the Prophet dan The Tenth Night, serta film seperti The Last Supper, telah mengunggah video dirinya tanpa jilbab ke akun Instagram-nya pada 18 September.

Baca juga: Aktris Iran Taraneh Alidoosti Unggah Foto Lepas Hijab Wujud Dukungan Protes Kematian Mahsa Amini

Dalam insiden terpisah, Ghaziani, yang dikenal di Iran karena penampilannya dalam film seperti As Simple as That dan Days of Life, mengunggah video di akun Instagram-nya pada Sabtu (19/11/2022) yang menunjukkan aktris Iran itu di depan umum tanpa jilbab, mengikat rambutnya yang terurai menjadi ekor kuda.

"Ini mungkin unggahan terakhir saya. Mulai saat ini, jika terjadi sesuatu pada saya, ketahuilah bahwa saya akan selalu bersama rakyat Iran hingga napas terakhir saya," tulisnya dalam caption.

Ghaziani ditangkap oleh pasukan keamanan atas perintah pengadilan hanya sehari setelah video itu diunggah, menurut Tasnim.

Dia kemudian dibawa ke kantor kejaksaan dan didakwa bertindak melawan keamanan Iran dan terlibat dalam kegiatan propaganda yang diarahkan terhadap rezim Iran, menurut Fars News Agency yang berafiliasi dengan negara.

Hukuman Mati Keenam

Pada Minggu (20/11/2022), pengadilan Iran mengatakan telah menghukum mati orang keenam yang dituduh mengambil bagian dalam protes baru-baru ini, menurut Tasnim.

Mengutip pengadilan Iran, badan tersebut mengatakan seorang demonstran yang memblokir lalu lintas selama protes baru-baru ini di Jalan Sattar Khan Teheran dan bentrok dengan anggota milisi Basij diberi hukuman mati.

Semua hukuman mati yang dikeluarkan adalah pendahuluan dan dapat diajukan banding di Pengadilan Banding Iran, tambah Tasnim.

Setidaknya 378 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Iran, termasuk 47 anak yang terbunuh di negara itu sejak September, menurut Hak Asasi Manusia Iran pada hari Sabtu.

Komunitas Kurdi Iran Diserang

Empat kota Kurdi Iran telah menyaksikan bentrokan yang sangat intens dalam beberapa hari terakhir, dengan 13 orang tewas selama 24 jam terakhir, kata aktivis Azhin Shekhi dari Organisasi Hak Asasi Manusia Hengaw yang berbasis di Norwegia.

Korban tercatat di Provinsi Kermanshah, Provinsi Azerbaijan Barat dan Provinsi Kurdistan, di mana mayoritas penduduk Kurdi Iran tinggal.

Korban tewas sejak Selasa pekan lalu telah meningkat menjadi 41 orang tewas di kota-kota Kurdi, tambah Shekhi.

Seorang anggota parlemen Iran yang mewakili Mahabad, yang merupakan ibu kota republik Kurdi yang memisahkan diri di Iran barat laut pada tahun 1946, mengatakan bahwa setidaknya 11 orang telah tewas di kota itu saja.

Jalal Mahmoodzadeh dikutip di outlet media reformis, mengatakan tidak jelas apakah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) adalah bagian dari pasukan keamanan yang menindak di Mahabad, tetapi telah menulis surat kepada pejabat tinggi militer yang meminta mereka untuk melakukannya. meredakan situasi.

IRGC merilis pernyataan pada hari Minggu mengatakan mereka memperkuat pasukan di sebuah pangkalan di barat laut Iran untuk menangani "teroris dan separatis," sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh outlet berita yang berpihak pada negara.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini