News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Selatan akan Bangun Pangkalan Penelitian Iklim di Pedalaman Antartika pada 2030

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korea Selatan saat ini memiliki dua stasiun penelitian Antartika yakni Stasiun King Sejong yang dibangun pada 1988 di Pulau King George dan Stasiun Jang Bogo yang didirikan pada 2014 di Teluk Terra Nova dan berencana untuk membangun yang ketiga pada 2030.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Selatan berencana untuk membangun stasiun penelitian di pedalaman Antartika pada 2030 sebagai langkah untuk menanggapi perubahan iklim dengan lebih baik dan memimpin penelitian global ke wilayah yang kurang terjamah oleh manusia.

Selain membangun stasiun penelitian iklim, Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya juga akan membangun pemecah es generasi berikutnya untuk memimpin proyek penelitian global di Samudra Arktik.

Ini adalah pertama kalinya Korea Selatan mengambil serangkaian tindakan untuk eksplorasi zona kutub, dan disetujui oleh Kabinet.

Baca juga: Tencent Kembali Distribusikan Konten asal Korea Selatan Pasca Penangguhan Selama Enam Tahun

Dilansir dari Korea Joongang Daily, Seoul saat ini memiliki dua stasiun penelitian Antartika yakni Stasiun King Sejong yang dibangun pada 1988 di Pulau King George dan Stasiun Jang Bogo yang didirikan pada 2014 di Teluk Terra Nova dan berencana untuk membangun yang ketiga pada 2030.

Adapun, Korea Selatan juga berencana untuk membangun kapal penelitian pemecah es berkapasitas 15.000 ton yang canggih pada 2026 dengan mengalokasikan 277,4 miliar won yang diharapkan dapat membantu negara tersebut memimpin proyek bersama dalam menjelajahi Kutub Utara.

“Kami berupaya mengembangkan kapal kontainer pemecah es yang ramah lingkungan untuk membantu memastikan navigasi kapal yang aman di rute Kutub Utara dan melakukan berbagai proyek pengobatan dengan menggunakan sumber daya hayati di sana,” kata kementerian itu.

Rencana tersebut juga menyerukan pengembangan satelit ultra-kecil untuk mengamati pencairan gletser di wilayah kutub dan menggambar skenario perubahan permukaan laut yang lebih panjang.

"Kami akan mengimplementasikan rencana dasar untuk mencari solusi guna menanggapi perubahan iklim dan mengembangkan teknologi canggih baru," kata Cho Seung-hwan, Menteri Kelautan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini