Ia dinyatakan meninggal di rumah sakit setelah ditahan di kantor polisi moral Iran. Demonstrasi segera berubah menjadi kekerasan.
Sebuah laporan resmi oleh Organisasi Kedokteran Hukum Iran mengumumkan kematian Amini disebabkan penyakit daripada dugaan pukulan ke kepala atau organ tubuh vital lainnya.
Ali Khamenei mengecam keras kerusuhan mematikan itu, dengan mengatakan bahwa kerusuhan itu diatur sebelumnya oleh Amerika Serikat dan rezim Israel.
“Saya menyatakan jelas perkembangan ini direncanakan Amerika, rezim Zionis dan pembantunya. Masalah utama mereka adalah dengan Iran yang kuat dan mandiri serta kemajuan negara,” kata Khamenei.
“Bangsa Iran terbukti cukup kuat selama peristiwa baru-baru ini dan akan dengan berani tampil di mana pun diperlukan di masa depan,” tambahnya.
Para pejabat Iran menyalahkan AS, Uni Eropa, dan beberapa negara barat karena ikut campur dalam urusan internal Iran atas kematian Mahsa.
Teheran mengingatkan negara-negara yangpunya Riwayat menghasut perang dan kekerasan tidak memiliki legitimasi moral mengatur orang lain mengenai hak asasi manusia.
ISIS di Balik Tragedi Khuzestan
Perkembangan lain, 61 orang telah ditangkap sehubungan serangan teror di kota Izeh di Provinsi Khuzestan.
Kepala Departemen Kehakiman Khuzestan Ali Dehqhani mengatakan dari jumlah itu, 54 orang telah ditahan.
“Aparat peradilan akan secara tegas dan cermat menindak mereka yang melakukan tindakan agresi terhadap kehidupan dan keamanan masyarakat serta ketentraman masyarakat,” imbuhnya.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa orang, termasuk sipil dan agen keamanan, menjadi martir dan terluka dalam serangan teror terpisah di tiga provinsi Iran.
Setidaknya tujuh orang tewas dan 10 lainnya terluka setelah teroris menembaki warga sipil dan pasukan keamanan di pasar yang ramai di Izeh pekan lalu.
Itu terjadi hanya tiga minggu setelah 15 peziarah, termasuk seorang wanita dan dua anak, menjadi martir dan 19 lainnya terluka dalam serangan teroris di kuil suci Shah Cheragh di kota Shiraz di provinsi Fars.
Kelompok teror Daesh (juga dikenal sebagai ISIL atau ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan di saluran telegram mereka.
Para pejabat Iran telah menekankan tekad Teheran untuk menghukum para pelaku dan dalang serangan berdarah itu.(Tribunnews.com/FarsNews/xna)