TRIBUNNEWS.COM - China melaporkan 35.183 kasus baru virus Corona (Covid-19) per 25 November 2022, kata Komisi Kesehatan Nasional pada Sabtu (26/11/2022).
Dikutip Channel News Asia, itu merupakan rekor kasus baru ketiga selama tiga hari berturut-turut.
Dari 35.183 kasus baru, 3.474 (9,9 persen) di antaranya bergejala dan 31.709 (90,1 persen) tanpa gejala.
Sebelumnya, China melaporkan 32.943 kasus baru per 24 November 2022, di mana 3.103 bergejala dan 29.840 tanpa gejala.
Tidak termasuk kasus impor, China melaporkan 34.909 kasus lokal baru pada hari Jumat, di mana 3.405 bergejala dan 31.504 tidak bergejala, naik dari 32.695 sehari sebelumnya.
Tidak ada laporan kematian, sehingga jumlah kematian akibat Covid-19 di ngara itu masih 5.232.
Baca juga: China Catat 32.695 Kasus Baru Covid-19: Rekor Tertinggi hingga Perketat Pembatasan di Seluruh Negara
Hingga hari Jumat, China daratan telah mengonfirmasi 304.093 kasus dengan gejala.
Kota-kota besar terus berjuang untuk menahan wabah, dengan Chongqing dan Guangzhou mencatat sebagian besar kasus baru.
Chongqing, kota barat daya berpenduduk 32 juta orang, melaporkan 7.721 kasus lokal baru untuk hari Jumat, melonjak hampir 20 persen dari hari sebelumnya.
Guangzhou, kota makmur berpenduduk hampir 19 juta orang di China selatan, melaporkan 7.419 kasus lokal baru untuk Jumat, turun sedikit dari 7.524 kasus sehari sebelumnya.
Kasus lokal baru untuk hari Jumat di ibu kota Beijing melonjak 58 persen menjadi 2.595, menurut angka yang dirilis oleh otoritas kesehatan setempat pada hari Sabtu.
Ada wabah Covid-19 di hampir semua provinsi di China, dengan Provinsi Hebei, Sichuan, Shanxi, dan Qinghai masing-masing mencatat lebih dari seribu kasus baru pada hari Jumat.
Sementara jumlah kasus dan kematian relatif rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara lain, Partai Komunis China yang berkuasa tetap berkomitmen pada strategi "nol-COVID" yang bertujuan untuk mengisolasi setiap kasus dan menghilangkan virus sepenuhnya.
Sebagian besar pemerintah lain telah mengakhiri kontrol anti-virus dan sekarang mengandalkan vaksinasi dan kekebalan dari infeksi untuk membantu mencegah kematian dan penyakit serius.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)