TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan enam juta warganya masih tanpa listrik, setelah Rusia membombardir negara itu pekan ini.
"Pemadaman listrik berlanjut di sebagian besar wilayah dan di Kyiv," ucap Zelensky dalam pidato malamnya.
Sementara itu, jumlah rumah tangga yang terkena dampak telah berkurang setengahnya sejak Rabu (23/11/2022).
Tetapi jutaan orang dibiarkan tanpa cahaya, air, atau panas saat musim dingin menyelimuti Ukraina.
Dilansir BBC, Zelensky menyoroti Ibu Kota dan wilayah sekitarnya paling parah terkena dampak serangan rudal Rusia.
"Penduduk kota tanpa listrik selama 20 atau bahkan 30 jam," jelasnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-277: Agresi Rusia Ancam Keselamatan PLTN Ukraina
Wilayah lain yang terkena dampak terparah yakni Odesa, Lviv, Vinnytsia, dan Dnipropetrovsk.
Zelensky imbau warga gunakan alat hemat energi
Presiden Ukraina juga mengimbau semua orang menggunakan peralatan yang hemat energi.
"Jika Anda tidak mengalami pemadaman listrik, bukan berarti masalah selesai," tuturnya.
"Tolong, jika Anda memiliki listrik, tidak berarti Anda dapat menghidupkan beberapa peralatan listrik yang (berdaya) kuat sekaligus," imbuhnya.
"Kita harus bertahan pada musim dingin ini, musim dingin yang akan diingat semua orang," ucapnya.
Infrastruktur penting terhubung kembali
Baca juga: Presiden Ukraina Kritik Wali Kota Kyiv atas Pemadaman Listrik, Zelensky: Ada Banyak Keluhan
Sementara itu, Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan meskipun ada serangan, hampir semua infrastruktur penting negara telah terhubung kembali - termasuk hal-hal seperti utilitas air, pembangkit panas, rumah sakit, dan layanan darurat.
Tetapi orang biasa terus menghadapi pemadaman listrik terjadwal di setiap wilayah Ukraina, katanya.
Ada kekhawatiran bahwa penargetan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina, ditambah dengan salju dan suhu di bawah nol, dapat menyebabkan krisis kesehatan di negara tersebut.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)