TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Tentara Rusia dan Belarusia saat ini sedang berlatih perang Bersama mengantisipasi eskalasi perang Eropa.
Penegasan disampaikan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di tengah meningkatnya ketegangan Rusia dan barat terkait konflik Ukraina.
Dia memberikan komentar selama kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu ke Minsk seperti dikutip Russia Today, Sabtu (3/12/2022) waktu Minsk.
“Hari ini kami bersiap seperti satu kekuatan, satu tentara,” kata Lukashenko. Ia menambahkan instruktur dari kedua negara terus melatih pasukan satu sama lain.
“Semua orang tahu ini. Kami tidak menyembunyikan fakta ini. Yah, tidak mungkin menyembunyikan ini di dunia modern,” kata Lukashenko yang dikenal sekkutu utama Vladimir Putin.
Lukashenko bersikeras Minsk dan Moskow tidak menginginkan dan tidak menginginkan perang, tetapi bekerja sama untuk dapat mengusir agresi apa pun.
Baca juga: Presiden Alexander Lukashenko: Belarus Siap Sebarkan Senjata Supernuklir Melawan Barat
Baca juga: Krisis Perbatasan Belarus-Polandia, Vladimir Putin Bela Presiden Lukashenko
Baca juga: Rusia-Belarusia Tegaskan Kembali Aliansi Keamanan di Eropa Timur
Menteri Pertahanan Shoigu menyebut Belarusia sebagai mitra yang dapat dipercaya untuk Rusia selama pertemuan dengan timpalannya dari Belarusia Viktor Khrenin.
“Ini sangat penting saat ini ketika ada tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari aliansi barat dan perang yang tidak diumumkan melawan negara kita,” kata Shoigu.
Shoigu memuji Belarusia atas tekad untuk melawan arah permusuhan AS dan sekutunya.
Belarusia mengumumkan pengerahan pasukan gabungan dengan Rusia di wilayahnya pada Oktober 2022, menyusul eskalasi ketegangan dengan barat.
Kementerian Pertahanan Belarusia mengatakan bulan itu jumlah total pasukan Rusia yang ditempatkan di negara itu akan menjadi sekitar 9.000.
Perjanjian Ulang Rusia-Belarus
Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menandatangani kembali protokol perjanjian bilateral 1997.
Protokol bilateral itu berisi poin-poin penyediaan keamanan bersama di perbatasan kedua negara, yang arti lainnya, kedua negara menjalin persekutuan keamanan.