News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

EIU: Singapura dan New York jadi Kota Termahal untuk Ditinggali Sepanjang Tahun Ini

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok pesepeda berfoto ria bersama di depan ikon Singapura, Air Mancur Patung Merlion, di Marina Bay, Jumat pagi (19/06/2020). Economist Intelligence Unit (EIU) pada Minggu (4/12/2022) merilis sebuah hasil survei di mana Singapura menduduki peringkat pertama sebagai kota termahal untuk ditinggali sepanjang tahun ini.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Economist Intelligence Unit (EIU) pada Minggu (4/12/2022) merilis sebuah hasil survei di mana Singapura menduduki peringkat pertama sebagai kota termahal untuk ditinggali sepanjang tahun ini.

Kemudian, posisi kedua ditempati oleh New York (Amerika Serikat) dan Tel Aviv (Israel) turun ke posisi ketiga berkat inflasi yang lebih tinggi dan mata uang yang lebih kuat.

Berdasarkan survei Worldwide Cost of Living yang dilakukan di 172 kota, menyatakan bahwa harga rata-rata barang dalam mata uang lokal melonjak 8,1 persen tahun ini atau naik sekitar 3,5 persen dari survei yang dilaporkan oleh EIU pada 2021.

Baca juga: Carousell Pangkas 10 Persen Total Karyawannya, Termasuk 50-an Posisi di Singapura

Dilansir dari CNBC, kepala Worldwide Cost of Living EIU, Upasana Dutt, menyebut gangguan rantai pasokan dari kebijakan nol-Covid China dan perang Rusia-Ukraina sebagai penyebab utama melonjaknya inflasi di tahun ini.

“Gabungan keduanya memberi lebih banyak tekanan pada akses ke barang dan ketersediaan produk untuk memenuhi kebutuhan dasar orang-orang. Dan keduanya bersama-sama mendorong inflasi di seluruh dunia,” katanya.

Sementara itu, Dutt juga menambahkan bahwa kenaikan harga paling tajam terdapat pada bensin. Rata-rata, harga bensin naik 22 persen dari tahun sebelumnya.

“Harga minyak sangat ekstrem dan salah satu yang tertinggi yang pernah kami catat dalam sejarah pengumpulan data kami,” kata Dutt.

Inflasi Tinggi di AS

Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga sebesar 375 basis poin sepanjang tahun ini mengingat inflasi yang terus-menerus tinggi, dan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dapat terjadi pada Desember.

Itu telah memberikan dorongan yang signifikan terhadap dolar AS dan membuat harga barang lebih mahal.

Baca juga: Hiraukan Keruntuhan FTX, Walikota New York: Kripto Adalah Industri yang Harus Kita Rangkul

“New York muncul di daftar ini untuk pertama kalinya. Jadi untuk dolar AS menguat begitu banyak dan sampai ke tempatnya sekarang, itu sangat tidak biasa,” kata Dutt.

Adapun, Los Angeles yang berada di posisi sembilan pada 2021, naik ke posisi keempat tahun ini. San Francisco yang tidak masuk 10 besar tahun lalu sekarang menjadi kota termahal kedelapan untuk ditinggali.

Mahalnya Biaya Transportasi di Singapura

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini