News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politik Global

Iran Tangkapi Penyabot yang Dikendalikan dari Albania, Jerman dan Belanda

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP)

Menteri Keamanan Iran Esmail Khatib bulan lalu mengatakan pemerintah pendudukan Israel ikut terlibat, media Inggris mensponsori, dan Arab Saudi bertanggung jawab atas dukungan keuangan.

Dalam konteks yang sama, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengungkapkan para pemimpin kerusuhan baru-baru ini di Iran mendapatkan pelatihan di tujuh negara.

Pada akhir Oktober, Kementerian Intelijen Iran dan sayap intelijen Korps Pengawal Revolusi Islam menerima informasi CIA dan dinas intelijen sekutunya merencanakan konspirasi di Iran.

Dewan Keamanan Kementerian Dalam Negeri Iran mengumumkan jumlah korban kerusuhan di Iran hingga saat ini sejak September sekira 200 kematian.

Nilai kerusakan properti mencapai lebih dari $200 juta.

Sementara Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menggambarkan kerusuhan baru-baru ini di Iran sebagai taktik AS dan sekutunya terkait pembicaraan kesepakatan nuklir 2015.

Berbicara di Beograd, Amirabdollahian mengatakan bangsa Iran telah berhasil keluar dari kerusuhan baru-baru ini yang dipicu oleh campur tangan asing dengan perang hibrida.

Dia mengatakan AS dan sejumlah negara barat lainnya berusaha menghasut kerusuhan di Iran, karena ingin memaksa Iran membuat konsesi besar di meja perundingan.

Perundingan yang dimaksud terkait pembaruan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action atau JCPOA) dan pencabutan sanksi.

Amirabdollahian menunjukkan Iran mendengar dan menanggapi tuntutan damai rakyat Iran yang mulia tentang berbagai masalah.

“Tetapi kami tidak mengizinkan siapa pun untuk (menghasut) kerusuhan dan (melakukan) tindakan teror di negara kami,” katanya.

Amirabdollahian juga menyoroti pentingnya pembangunan dan stabilitas di Balkan, dengan mengatakan Teheran mengulurkan tangan persahabatannya ke semua negara di kawasan itu.

“Kami mengharapkan pertumbuhan, perkembangan, persatuan, dan stabilitas seluruh wilayah Balkan,” katanya.

“Mengingat catatan sejarah hubungan Iran dengan kawasan Balkan, kami mengulurkan tangan persahabatan ke semua negara di kawasan itu,” lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini