TRIBUNNEWS.COM - Sembilan anak di Inggris meninggal dunia karena terinfeksi bakteri Strep A.
Delapan anak meninggal di Inggris dan Wales.
Satu kematian juga tercatat di Irlandia Utara.
Angka kematian akibat infeksi Strep A ini terhitung sejak September hingga Desember 2022.
Selain itu, tercatat 437 kasus radang tenggorokan akibat Strep A di Skotlandia dalam dua minggu terakhir.
Kematian karena infeksi Strep A pada anak-anak jarang terjadi di Inggris.
Baca juga: Tanda-tanda Awal Terkena Gejala Diabetes: Mulai Sering Buang Air Kecil di Malam Hari Hingga Infeksi
Namun, wabah serupa pernah terjadi sebelumnya, seperti diberitakan The Guardian.
Pada 2017 dan 2018 terjadi jumlah infeksi strep yang tinggi dan empat anak di bawah usia 10 tahun meninggal karena invasif Strep A.
“Kami melihat jumlah kasus radang Grup A yang lebih tinggi tahun ini dari biasanya,” Dr. Colin Brown, wakil direktur Badan Keamanan Kesehatan Inggris, dalam press release peringatan kesehatan langka, Jumat (2/12/2022), dikutip dari New York Times.
Dia mengimbau orang tua untuk waspada terhadap gejala Strep A dan mencari pertolongan medis secepat mungkin jika anak mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang memburuk.
Biasanya, satu atau dua anak di bawah usia 10 tahun meninggal akibat Strep A selama musim dingin di Inggris.
Namun, kasus kematian akibat Strep A tahun ini meningkat.
Selain itu, Inggris juga mengalami lonjakan kasus demam berdarah hingga 851 kasus.
Pejabat kesehatan mengatakan, peningkatan tersebut kemungkinan besar terkait dengan tingginya jumlah bakteri yang beredar dan percampuran sosial setelah berakhirnya pembatasan Covid-19, seperti diberitakan CNBC Internasional.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan, orang tua yang khawatir di Inggris harus menghubungi NHS 111 atau dokter umum lokal terlebih dahulu jika mereka melihat gejala awal pada anak.
Sementara, kasus yang lebih parah harus menghubungi 999 atau mengunjungi A&E.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat Minim, Waspada Tiga Penyakit Tidak Menular Ini
Bakteri Strep A
Strep A adalah bakteri yang dikenal sebagai streptococcus grup A atau Streptococcus pyogenes, yang umum di seluruh dunia.
Banyak orang membawa bakteri di mulut dan tenggorokan mereka tanpa mengalami gejala apa pun.
Bakteri Strep A menyebabkan sakit tenggorokan atau infeksi kulit yang dapat diobati dengan antibiotik, dikutip dari New Scientist.
Pada kasus langka, Strep A dapat menyebabkan demam berdarah dan radang tenggorokan.
Bakteri Strep A dapat masuk ke aliran darah dan paru-paru, hingga menyebabkan sepsis.
Baca juga: Apa Itu Strep A? Bakteri yang Ditemukan di Tenggorokan dan Kulit, Telah Bunuh 5 Anak di Inggris
Dalam kasus ekstrem, Strep A dapat berkembang menjadi infeksi streptokokus grup A invasif (iGAS), yang bisa berakibat fatal.
Namun dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Gejala yang paling umum adalah sakit tenggorokan yang parah, yang dikenal sebagai radang tenggorokan.
Strep A juga dapat menyebabkan ruam yang kasar di bagian kulit, disertai demam dan sakit kepala.
Bakteri Strep A dapat menyebar dengan cepat melalui bersin, batuk, dan sentuhan.
Secara klinis, infeksi Strep A sulit didiagnosis pada tahap awal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Strep A