TRIBUNNEWS.COM - Majalah Time telah menobatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai Person of The Year 2022.
Dalam narasinya, majalah Time menggambarkan ketahanan Ukraina saat melawan pasukan Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin.
Sejak meletusnya perang Rusia dan Ukraina, Zelensky melakukan perlawanan terhadap Rusia untuk memperjuangkan bangsanya.
Zelensky tetap berada di Kyiv ketika banyak pakar militer berasumsi Rusia akan menyerbu Kyiv dengan cepat.
Menjelang bulan ke-10 invasi Rusia ke Ukraina, Zelensky bersama pasukannya berhasil merebut Kherson dari Rusia.
Baca juga: Populer Internasional: Wali Kota Kyiv Tanggapi Kritikan Zelensky | Inggris Kirim Rudal ke Ukraina
Rusia telah menghancurkan infrastruktur kota, meninggalkannya tanpa air, listrik, atau panas.
Pinggiran kota Kherson juga dipenuhi ranjau.
Namun, Zelensky dan pasukan Ukraina tetap mendatangi kota Kherson untuk mempertahankannya.
Zelensky mengunjungi Kherson pada 14 November 2022, setelah Ukraina berhasil merebut Kherson.
“Sembilan bulan mereka dijajah, tanpa cahaya, tanpa apapun. Ya, mereka mengalami euforia selama dua hari setelah kembali ke Ukraina. Tapi dua hari itu sudah berakhir,” kata Zelensky pada majalah Time.
Ia mengakui rakyatnya akan mengalami masa yang sulit, terutama secara psikologis dan finansial.
“Mereka akan mengalami depresi sekarang, dan itu akan sangat sulit,” jelas Zelensky.
Namun, ia tetap memberikan semangat pada rakyat Ukraina agar tidak menyerah.
“Seperti yang saya lihat, adalah tugas saya untuk pergi ke sana dan menunjukkan kepada mereka bahwa Ukraina telah kembali, yang mendukung mereka."
"Mungkin itu akan memberi mereka dorongan yang cukup untuk bertahan beberapa hari lagi. Tapi saya tidak yakin. Saya tidak menidurkan diri dengan ilusi seperti itu.”
Baca juga: Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Gila Soal Penggunaan Senjata Nuklir
Sosok pemimpin yang berani
Majalah Time mengatakan keberanian Zelensky merupakan fakta bahwa keberanian itu menular.
Meski banyak orang berasumsi itu hal yang wajar dilakukan oleh pemimpin, namun majalah Time menunjukkan tidak semua pemimpin berani berjuang saat diserang musuh.
Majalah Time memberi contoh Presiden Ukraina Viktor Yanukovich yang melarikan diri dari Ukraina saat Rusia merebut Krimea.
Zelensky sebelumnya tidak pernah bertugas di militer atau menunjukkan banyak minat dalam urusannya.
Dia baru menjadi Presiden sejak April 2019.
Namun, naluri profesionalnya berasal dari seumur hidup sebagai aktor di atas panggung, spesialis komedi improvisasi, dan produser di bisnis film.
Kemampuannya yang berhasil beradaptasi dengan situasi sulit telah menggerakkan rakyat Ukraina untuk ikut berperang.
Baca juga: Rusia Terus Gempur Infrastruktur Energi Ukraina, PBB: Warga Sipil Hadapi Ujian untuk Bertahan Hidup
Terpisah dari keluarga selama perang
Hampir sepanjang tahun ini, Zelensky hidup terpisah dari istri dan kedua anaknya.
Alasan utamanya adalah keamanan.
Kehadirannya di tengah mereka akan menempatkan keluarganya pada risiko yang lebih besar.
Jutaan pengungsi dari Ukraina tinggal di luar negeri, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Sementara pria usia tempur dilarang meninggalkan negara tanpa izin khusus, yang tidak diberikan dengan mudah berdasarkan ketentuan darurat militer.
Pembebasan kota Kherson pada November 2022 menjadi titik terang dari perjuangan Ukraina selanjutnya.
“Itu belum menjadi poin terakhir dalam perang melawan kejahatan, tapi itu sudah menentukan jalannya peristiwa selanjutnya. Persis seperti itulah yang kami rasakan sekarang. Sekarang, Kherson sudah bebas.”
Zelensky menekankan bahwa invasi tahun ini hanyalah upaya terbaru Rusia selama seabad terakhir untuk menaklukkan Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky