TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Rusia dan AS akhirnya merealisasikan pertukaran tahanan profil tinggi di Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Kamis (8/12/2022.
Proses pertukaran kedua tawanan di negara ketiga yang disepakati itu dilangsungkan secara rahasia.
Moskow menyerahkan pebasket WNBA Brittney Grineran menukarnya dengan Viktor Bout, pengusaha Rusia yang sudah menjalani hukuman 11 tahun di penjara Amerika.
Viktor Bout dijatuhi hukuman 25 tahun atas tuduhan menjual senjata yang menimbulkan kematian bagi warga AS.
Sementara Brittney Griner ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara di Rusia atas tuduhan penyelundupan narkoba.
Pertukaran tawanan ini mengakhiri negosiasi Panjang di antara elite intelijen kedua negara. Perundingan tingkat tinggi terakhir dilakuka di Ankara, Turki bertepatan KTT G20 Bali.
Baca juga: Mengenal Viktor Bout, Pedagang Maut yang Disebut dalam Pertukaran Tawanan AS-Rusia
Baca juga: Profil Brittney Griner, Pebasket Wanita Amerika Serikat yang Dihukum 9 Tahun Penjara di Rusia
“Washington tegas menolak membahas termasuk warga negara Rusia dalam skema pertukaran. Namun Federasi Rusia terus bekerja secara aktif untuk menyelamatkan rekan kami,” tulis Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip Russia Today.
Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan Britney Griner melalui telepon sesudah pertukaran selesai.
Baik Griner dan Bout diampuni oleh negara masing-masing sebelum pertukaran, yang berarti mereka tidak perlu terus menjalani masa hukuman mereka.
Bout ditangkap di Bangkok, Thailand, diekstradisi ke AS dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada tahun 2012.
Dia membantah tuduhan aparat hukum AS, dan menjalani hukuman di penjara Marion, Illinois.
Sementara pebasket profesional Griner ditangkap di Bandara Moskow pada Februari 2022, ketika minyak ganja ditemukan di kopernya.
Pada Agustus, dia dijatuhi hukuman sembilan tahun di koloni hukuman atas tuduhan narkoba.
Griner mengaku bersalah, tetapi menyatakan dia tidak bermaksud melanggar hukum apa pun dan hanya mengemas vape yang mengandung minyak ganja "secara tidak sengaja".
AS dan Rusia telah bernegosiasi tentang potensi pertukaran tahanan terkenal selama berbulan-bulan terakhir.
Menurut beberapa laporan media, Washington telah berusaha untuk membebaskan Griner dan tahanan lain, Paul Whelan secara bersamaan.
Whelan dihukum di Rusia atas tuduhan spionase. Ia seorang mantan Marinir AS, dan telah menjalani hukuman penjara 16 tahun di Rusia menyusul hukuman 2020.
Penangkapan dan proses hukum Britney Grinner di Moskow sangat menarik perhatian, karena hampir bersamaan serangan Rusia ke Ukraina.
Sebelum dibebaskan, pengacaranya, Maria Blagovolina dan Alexander Boykov, mengatakan, Griner dipindahkan dari pusat penahanan di Moskow ke koloni hukuman.
Pengacara Griner juga mencatat mereka dan Kedutaan AS di Rusia harus diberi tahu secara resmi tentang keberadaannya ketika dia tiba di fasilitas tersebut.
Presiden AS Joe Biden di awal kasus ini menggambarkan Britney Griner sebagai ditahan secara tidak benar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova bersikeras jika seorang warga negara AS ditahan di Rusia karena penyelundupan narkoba, dan dia tidak menyangkalnya, maka ia harus patuh.
Pada akhir Oktober, muncul informasi akan dilakukan pertukaran tawanan profil tinggi yang dirundingkan wakil kedua negara.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan semua kontak sehubungan pertukaran hanya dapat dilakukan di bawah kondisi informasi yang kedap udara alias rahasia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)