News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politik Global

Militer Jerman Siapkan Skenario Hadapi Perang Lawan Rusia

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angela Merkel dan Angkatan Bersenjata Jerman, Bundeswehr

Kompleks Industri Militer AS mendominasi di NATO, menjadikannya penerima manfaat utama dari (re)militerisasi Jerman.

Produksi senjata dalam negeri telah berhenti berkembang secara signifikan dalam 30 tahun terakhir. Sementara globalisasi ekonomi dunia menyebabkan sisanya dialihkan ke negara lain, baik di Eropa maupun di tempat lain di seluruh dunia.

Laporan baru menunjukkan keputusan Berlin untuk memasok senjata dan amunisi ke rezim Kiev sangat menguras stok Jerman, masalah yang semakin diperparah oleh perlambatan impor komponen yang signifikan dari China.

Ini juga merupakan hasil dari dorongan penghancuran diri pemerintah Jerman untuk pemisahan ekonomi UE dan raksasa Asia.

Beijing sangat sabar dengan sikap tunduk blok itu terhadap Washington DC, tetapi tampaknya kesabaran ini sekarang sudah habis.

Masalah besar lainnya adalah reaksi anggota UE lainnya. Dengan pengecualian negara-negara Baltik dan Polandia yang secara klinis Russophobia, blok lainnya sangat prihatin dengan dampak ekonomi dari perang sanksi yang gagal terhadap Rusia.

Saat ekonomi Jerman berkontraksi, seluruh UE hampir pasti akan mengikuti, menyebabkan ketidakstabilan politik yang masif.

Setidaknya setengah lusin pemerintah Eropa telah jatuh sejauh ini, sementara elite neoliberal di Brussel kini dipaksa bersaing dengan partai politik anti-liberal baru yang berkuasa di beberapa negara anggota UE.

Ini pasti akan menyebabkan keretakan lebih lanjut di dalam blok tersebut. Ini akan diikuti oleh militerisasi umum UE, yang selanjutnya akan mengikis standar hidup yang sudah jatuh dan menyebabkan lebih banyak ketidakstabilan politik.

Ini akan mengubah Eropa menjadi benteng yang hancur secara ekonomi yang tidak memiliki tujuan lain kecuali untuk menahan Rusia sementara AS mengalihkan fokus ke kawasan Asia-Pasifik.(Tribunnews.com/Southfront/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini