News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS, Jepang dan Korea Selatan Koordinasikan Sanksi Terkait Program Nuklir Korea Utara

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 27 November 2022 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah kanan) dan putrinya (tengah kiri) berpose dengan tentara yang berkontribusi dalam uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat akan mengoordinasikan sanksi dan menutup kesenjangan dalam rezim sanksi internasional terhadap Korea Utara.

Kim Gunn, yang merupakan Wakil Korea Selatan untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea, dalam sebuah pertemuan dengan rekan-rekannya dari AS dan Jepang di Jakarta pada Selasa (13/12/2022) menyebut bahwa Korea Utara "telah menjadi lebih agresif dan terang-terangan dalam ancaman nuklirnya".

Baca juga: Pakar Sebut Jepang Harus Mengadakan Pembicaraan dengan Korea Utara untuk Meredakan Ketegangan

"Provokasi lebih lanjut Korea Utara akan ditanggapi dengan tegas dan bersatu dari masyarakat internasional," katanya.

Dikutip dari Reuters, AS, Jepang, dan Korea Selatan berencana memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap pejabat Korea Utara terkait dengan program senjata negara itu.

Sanksi tersebut menyusul uji ICBM (rudal balistik antarbenua) pada 18 November oleh Korea Utara, yang merupakan bagian dari serentetan lebih dari 60 peluncuran rudal tahun ini, dan di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara mungkin akan melanjutkan uji coba senjata nuklir, yang telah ditangguhkan sejak 2017.

Secara terpisah, perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan bahwa tindakan Pyongyang telah menghadirkan salah satu tantangan keamanan paling serius bagi kawasan dan sekitarnya.

"Korea Utara menghadirkan tantangan yang hanya dapat berhasil diatasi ketika komunitas internasional berdiri bersama dan berbicara dengan suara yang bersatu," kata Kim.

Sementara itu, Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, Funakoshi Takehiro, mengatakan ketiga negara telah meningkatkan kerja sama keamanan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Jepang, Korea Selatan, AS Beri Sanksi ke 3 Pejabat Korea Utara atas Uji Coba Rudal Balistik

Dia menambahkan bahwa AS, Jepang, dan Korea Selatan akan melihat semua opsi termasuk kemampuan serangan balik dan lebih waspada terhadap ancaman siber dari Korea Utara, sembari menambahkan bahwa ketiga negara akan "tetap terbuka untuk berdialog" dengan Pyongyang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini