Story Highlights
- Serangan rudal Rusia menghantam pusat-pusat energi Ukraina di Kiev, Kryvvi dan Kharkiv
- Sirine tanda bahaya serangan bersahut-sahutan terdengar Jumat pagi waktu setempat
- Pasukan Ukraina gempur permukiman penduduk di Luganks tewaskan 8 orang warga sipil
- Pemerintah AS berjanji akan kirim senjata pertahanan udara lebih canggih ke Ukraina
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.
Pejabat Ukraina melaporkan serangan besar-besaran Rusia menargetkan fasilitas dan infrastruktur energi di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut.
Pihak berwenang mendesak warga sipil untuk berlindung. Peringatan serangan udara diumumkan untuk semua bagian Ukraina bersamaan dentum ledakan di berbagai titik.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan ledakan di setidaknya tiga lingkungan ibu kota dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bom.
Aleksey Kuleba, yang mengepalai administrasi Kiev, mengklaim sistem pertahanan udara di sekitar ibu kota menghadapi datangnya rudal yang ditembakkan pasukan Rusia.
Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.
Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).
Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Kharkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.
Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-296, Kyiv: Putin Persiapkan Serangan Besar saat Tahun Baru
Baca juga: AS akan Latih 800 Tentara Ukraina per Bulan di Jerman, Fokus pada Infanteri Darat dan Artileri
Baca juga: Jelang Natal di Ukraina, Rusia: Tak Ada Gencatan Senjata di Musim Dingin, Itu Bukan Agenda Kita
Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.
Wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.
Moskow mengakui Rpublik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye.
Pada Oktober, militer Rusia mulai menargetkan fasilitas energi yang diyakini Kementerian Pertahanan sangat penting untuk kemampuan militer Ukraina.