TRIBUNNEWS.COM - Delapan polisi Turki terluka akibat ledakan bom mobil di Provinsi Diyarbakir, Turki, Jumat (16/12/2022).
Sebuah bom mobil telah merusak minibus lapis baja yang digunakan polisi Turki saat berkendara di jalan raya yang menghubungkan Diyarbakir ke Mardin.
Ledakan bom mobil ini juga melukai satu orang warga sipil.
Korban terluka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Ada ledakan di sebuah kendaraan yang diparkir pada pukul 05.10 saat kendaraan polisi akan berpatroli di Diyarbakir," kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Erdogan Kritik Seruan Josep Borrell agar Turki Ikut Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia
Akibat ledakan ini, sebuah minibus putih terguling di jalan.
Terlihat jalan di lokasi kejadian dipenuhi puing-puing dengan kompartemen bagasi rusak berat.
Selain itu, tampak sisa-sisa kendaraan yang lebih kecil berdiri di dekatnya.
Dua orang yang diyakini sebagai pelaku ledakan dan kolaboratornya ditahan, dikutip dari Al Jazeera.
Suleyman Soylu menyalahkan serangan itu pada organisasi teroris yang biasanya mengacu pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Ia mengatakan kepada wartawan delapan petugas polisi dan satu warga sipil dibawa ke rumah sakit setelah ledakan itu telah dipulangkan.
Kantor gubernur Diyarbakir mengatakan ledakan itu terjadi di dekat pasar ternak sekitar 10 kilometer selatan pusat Diyarbakir, Turki.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Ingin Temui Presiden Rusia dan Suriah tanpa Campur Tangan AS
Teror bom di Turki
Sebelumnya, Turki juga berhadapan dengan bom pada 13 November 2022 di Istanbul.
Ledakan ini menewaskan enam warga sipil dan melukai puluhan warga lainnya.
Satu orang wanita yang ditetapkan sebagai tersangka utama berasal dari kelompok militan Kurdi, dikutip dari The National News.
Turki menyalahkan pejuang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atas ledakan itu, tapi PKK maupun kelompok Kurdi lainnya tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.
PKK dan kelompok yang diyakini Turki sebagai afiliasinya di Suriah, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) membantah terlibat.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Tagih Janji Putin soal Komitmen Rusia Bersihkan Militan Kurdi di Suriah
PKK melancarkan pemberontakan bersenjata melawan negara Turki pada tahun 1984, sebagian besar terfokus di tenggara Turki yang sebagian besar adalah Kurdi.
Lebih dari 40.000 orang tewas dalam konflik tersebut.
Turki telah melancarkan serangan balasan di pangkalan militan Kurdi di Suriah Utara pada Minggu (20/11/2022).
Setelah serangan udara itu, Turki mengancam adanya serangan darat pada militan Kurdi.
Turki telah berulang kali mengancam akan meluncurkan operasi darat militer baru di Suriah utara yang menargetkan YPG, meski ada tentangan publik dari AS dan Rusia.
Militer Turki telah membom posisi milik YPG dan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin YPG di Suriah utara, serta melakukan operasi melawan PKK di Irak utara.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Turki