Prigozhin menerangkan, Syty menerima paket lain.
"Terlepas dari semua instruksi untuk mengamati langkah-langkah keamanan, Dmitry Syty, dalam keadaan marah dan berpikir bahwa kepala putranya ada di dalam paket, membukanya. Kemudian meledak," ucap Prigozhin.
Namun, CNN tidak dapat mengonfirmasi tuduhan Prigozhin.
Baca juga: Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin Bantah Terlibat Eksekusi Tentara Bayaran di Ukraina
Prancis Negara Sponsor Terorisme
Lebih jauh, Prigozhin kemudian mengajukan permohonan ke Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia untuk memprakarsai prosedur guna menyatakan Prancis sebagai negara sponsor terorisme.
Dia pun menyerukan agar pihak berwenang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap metode Prancis dan sekutu Baratnya - Amerika Serikat serta negara-negara lain.
Kantor berita resmi Rusia, TASS mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Moskow Mikhail Bogdanov.
"Upaya pembunuhan terhadap kepala 'Russian House' di Republik Afrika Tengah adalah tindakan teroris yang tidak manusiawi dan membutuhkan kecaman keras," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)