News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

160 Etnis Rohingya Terdampar di Kapal di Perairan Lepas Kepulauan Andaman India

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota personel keamanan Bangladesh berjaga di samping pengungsi Rohingya yang diselamatkan dari laut setelah kapal Malaysia tenggelam di lepas pantai Bangladesh di Teknaf pada 4 Oktober 2022. Kelompok aktivis menyebut 160 orang etsnis Rohingya ditemukan terdampar di lautan India pada Selasa (20/12/2022), 20 orang bahkan meninggal karena kelaparan.

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 160 etnis Rohingya terdampar di sebuah kapal di perairan lepas pantai Kepulauan Andaman India.

20 orang bahkan diperkirakan meninggal karena kelaparan, kata kelompok aktivis seperti dilansir Independent.

Kapal yang terdampar itu didekati oleh lima kapal India pada hari Selasa (20/12/2022), lapor Reuters, mengutip sumber.

PBB telah mengimbau negara-negara Asia Selatan untuk membantu menyelamatkan kapal yang telah terdampar di Samudera Hindia selama berminggu-minggu tanpa makanan dan air.

"UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) mendesak semua negara yang bertanggung jawab di kawasan Asia Pasifik untuk menyelamatkan para pengungsi yang dalam kesulitan dan terapung-apung di kapal," kata PBB dalam sebuah cuitan.

Badan pengungsi PBB telah menghubungi otoritas maritim di India dan Sri Lanka untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang terlantar.

Baca juga: Pengungsi Rohingya di Aceh: Sekelompok warga menolak, UNHCR ingatkan perlunya solidaritas kemanusiaan

"Kami masih sangat khawatir tentang situasi yang mengerikan di kapal ini di Teluk Benggala, dekat Kepulauan Andaman dan Nicobar," kata Babar Baloch, juru bicara badan pengungsi PBB, kepada The Independent.

Badan pengungsi PBB berulang kali menyerukan kepada semua otoritas di kawasan itu untuk menyelamatkan dan menurunkan orang-orang yang terdampar di kapal dengan aman, tambahnya.

“Kami mengulangi peringatan kami bahwa kelambanan dari Negara untuk menyelamatkan nyawa mengakibatkan lebih banyak kesengsaraan dan tragedi manusia, setiap harinya.”

Chris Lewa, direktur Proyek Arakan yang bekerja untuk mendukung Rohingya, mengatakan hingga 20 orang tewas karena kelaparan dan kehausan.

Ada pula yang melompat ke laut karena putus asa.

"Ini benar-benar mengerikan dan keterlaluan."

Pengungsi Rohingya ambil bagian dalam rapat umum "Hari Peringatan Genosida" untuk memperingati 5 tahun sejak melarikan diri dari Myanmar dari serangan militer, di sebuah kamp pengungsi di Ukhia pada 25 Agustus 2022. (Photo by Munir uz Zaman / AFP) 

Baca juga: Indonesia Tegaskan Dukungan untuk Orang Rohingya di PBB

Setidaknya empat kapal meninggalkan Bangladesh pada minggu terakhir bulan November dan satu lagi pada minggu pertama bulan Desember, kata kelompok hak asasi itu.

Mohammed Rezuwan Khan, seorang aktivis Rohingya, mengatakan kapal itu telah meninggalkan kamp Cox's Bazar Bangladesh menuju Malaysia hampir tiga minggu lalu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini