TRIBUNNEWS.COM - Mantan juru ketik Nazi, Irmgard Furchner dinyatakan bersalah atas keterlibatannya dalam pembunuhan massal di kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II.
Irmgard Furchner yang berusia 97 tahun terlibat dalam pembunuhan lebih dari 10.500 orang, selama dia bekerja sebagai juru ketik Nazi.
Pengadilan negara bagian di Kota Itzehoe, Jerman, menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada Irmgard Furchner sesuai dengan tuntutan jaksa.
Irmgard Furchner dijatuhi hukuman di bawah hukum remaja, karena dia baru berusia 18 tahun pada saat melakukan kejahatan.
Jaksa Penuntut Umum Maxi Wantzen mengatakan persidangan itu sangat penting secara historis.
Baca juga: Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang Dirikan Kamp Pemusnahan Massal
Persidangan Irmgard Furchner
Irmgard Furchner bekerja di kamp konsentrasi Stutthof antara tahun 1943 dan 1945, dikutip dari Al Jazeera.
Ia dituduh sebagai bagian dari aparat yang mengoperasikan kamp konsentrasi Stutthof.
Dia dituduh telah membantu dan bersekongkol dengan mereka yang bertanggung jawab atas kamp dalam pembunuhan sistematis terhadap orang yang dipenjara di sana antara Juni 1943-April 1945.
Irmgard Furchner bekerja sebagai juru steno dan juru ketik di kantor komandan kamp.
Awal persidangan Irmgard Furchner ditunda pada September 2021 ketika dia kabur sebentar.
Karena tidak hadir di pengadilan, Irmgard Furchner ditemukan oleh polisi beberapa jam kemudian di pinggiran kota Hamburg, seperti diberitakan The Guardian.
Baca juga: Sejarah Operasi Barbarossa 22 Juni 1941, Invasi Nazi Jerman ke Uni Soviet di Era Hitler dan Stalin
Setelah itu dia ditahan selama lima hari dan dipasangi tanda tangan elektronik.
Hakim di persidangan Irmgard Furchner, Dominik Gross mengatakan persidangan akan menjadi salah satu pengadilan kriminal terakhir di dunia yang terkait dengan kejahatan era Nazi.
Pengadilan Jerman akan mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengizinkan proses direkam untuk tujuan sejarah.
Persidangan Irmgard Furchner berlangsung selama 40 hari sesi dengan durasi sekitar dua jam karena usia terdakwa yang sudah lanjut.
Irmgard Furchner duduk di persidangan dan mendengar kesaksian dari 30 orang yang selamat dan kerabat tahanan Stutthof dari AS, Prancis, Austria, dan negara-negara Baltik.
Baca juga: Indoktrinasi ala Adolf Hitler Disebut Sama dengan Modus Terdakwa Kekerasan Seksual JEP
Kamp Konsentrasi Nazi di Stutthof
Lebih dari 60.000 orang tewas di kamp dengan cara ditembak, kelaparan, atau diberi suntikan mematikan bensin atau fenol langsung ke jantung.
Tahanan lainnya dipaksa keluar di musim dingin tanpa pakaian sampai mereka mati karena terpapar atau dibunuh di kamar gas.
Awalnya, tempat pengumpulan orang Yahudi dan non-Yahudi Polandia dipindahkan dari Danzig (sekarang kota Gdansk Polandia), Stutthof dari sekitar tahun 1940, dikutip dari CNN Internasional.
Kamp konsentrasi Stutthof digunakan sebagai 'kamp pendidikan kerja' yang mengalami kerja paksa, terutama warga negara Polandia dan Uni Soviet.
Sejak pertengahan 1944, puluhan ribu orang Yahudi dari ghetto di Baltik dan dari jaringan kamp konsentrasi Auschwitz, memenuhi Stutthof.
Tawanan itu ditempatkan bersama dengan ribuan warga sipil Polandia yang tersapu dalam penindasan Nazi yang brutal terhadap pemberontakan Warsawa.
Jerman telah berlomba untuk membawa para pelaku kejahatan perang Nazi ke pengadilan dalam beberapa tahun terakhir, sebelum terlambat.
Namun, para ahli mengatakan hanya sebagian kecil dari mereka yang terlibat yang pernah diadili.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Adolf Hitler