News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Beri Sanksi ke Iran karena Kekerasan dan Eksekusi Mati Demonstran saat Protes Anti-Pemerintah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diperoleh AFP menunjukkan orang-orang berkumpul selama protes untuk Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh polisi moral republik Islam itu, di Teheran pada 19 September 2022. - Protes baru pecah pada 19 September di Iran atas kematian seorang wanita muda yang telah ditangkap oleh polisi moral yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat, media lokal melaporkan. Kemarahan publik telah meningkat sejak pihak berwenang pada hari Jumat mengumumkan kematian Mahsa Amini, 22, di sebuah rumah sakit setelah tiga hari dalam keadaan koma, menyusul penangkapannya oleh polisi moral Teheran selama kunjungan ke ibukota pada 13 September. (Photo by AFP) AS beri sanksi pada pejabat militer Iran terkait penumpasan para pengunjuk rasa.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru untuk petinggi Iran yang terlibat dalam penumpasan demonstran saat protes anti-pemerintah.

AS menargetkan sanksi pada organisasi dan tokoh pemerintah.

Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya memberikan sanksi kepada Jaksa Agung Iran, Mohammad Jafar Montazeri, atas keterlibatannya dalam eksekusi mati terkait protes anti-pemerintah, Rabu (21/12/2022), dikutip dari press release Departemen Keuangan AS.

AS juga menjatuhkan sanksi pada pejabat penting militer dan paramiliter di Iran.

Selain individu, AS memberi sanksi pada perusahaan yang memproduksi dan menyediakan peralatan anti huru-hara bagi Pasukan Penegakan Hukum Iran.

Baca juga: Iran Sindir AS: Kami Tak Perlu Izin Negara Manapun untuk Berhubungan dengan Rusia

Sanksi dan Implementasinya

Mereka dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia selama protes anti-pemerintah di Iran.

“Kami mengecam rezim Iran yang meningkatkan penggunaan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri yang mengadvokasi hak asasi manusia mereka,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian E. Nelson.

Brian mengatakan AS akan menerapkan sanksi ini bersama sekutunya.

“Amerika Serikat dan mitra kami berdedikasi untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Iran atas pelanggaran mengerikan yang dilakukan terhadap warga Iran yang memperjuangkan kebebasan fundamental mereka.”

Sanksi ini akan berlaku bagi semua properti dan kepentingan mereka di AS.

AS juga akan memblokir entitas dan melarang transaksi mereka di AS.

Baca juga: Artis Iran Taraneh Alidoosti Ditangkap Polisi atas Tuduhan Berita Bohong dan Provokasi

Sebuah gambar yang diperoleh AFP menunjukkan polisi Iran mengendarai sepeda motor selama protes mendukung Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam itu, di Teheran pada 19 September 2022. - Protes baru pecah keluar pada 19 September di Iran atas kematian seorang wanita muda yang telah ditangkap oleh "polisi moral" yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat, media lokal melaporkan. Kemarahan publik telah meningkat sejak pihak berwenang pada hari Jumat mengumumkan kematian Mahsa Amini, 22, di sebuah rumah sakit setelah tiga hari dalam keadaan koma, menyusul penangkapannya oleh polisi moral Teheran selama kunjungan ke ibukota pada 13 September. (Photo by AFP) (AFP/-)

Elemen yang dikenai sanksi AS di Iran

AS menyebutkan elemen di Iran yang dikenai sanksi dalam press release-nya.

Berikut ini rangkumannya.

1. Jaksa Agung Montazeri

Pertama, Mohammad Jafar Montazeri (Montazeri), Jaksa Agung Iran yang mengawasi penuntutan dan pelaksanaan putusan pidana di seluruh Iran, termasuk tindakan yang dibawa ke Pengadilan Revolusi Iran.

Jaksa Agung Montazeri telah menjatuhi hukuman gantung pada seorang demonstran anti-pemerintah, Mohsen Shekari.

Mohsen Shekari, demonstran Iran yang dijatuhi hukuman gantung pada Kamis (8/12/2022). Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan ancaman pembunuhan pada anggota militer Iran saat protes anti-pemerintah setelah kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022. (IG mohsenshekari32)

Pengamat telah secara konsisten mendokumentasikan penggunaan penyiksaan oleh otoritas Iran selama investigasi untuk tujuan penggalian pengakuan dari Mohsen.

Selain itu, terdakwa juga dilarang membawa pengacara selama persidangan.

Setelah eksekusi pertama selama gelombang protes di Iran, Pengadilan Iran menjatuhi hukuman mati para demonstran.

2. Perusahaan Iran Imen Sanat Zaman Fara

AS dan sekutunya juga menargetkan sebuah perusahaan yang memproduksi alat yang digunakan untuk mendukung polisi militer Iran.

Perusahaan Iran Imen Sanat Zaman Fara memproduksi berbagai jenis peralatan untuk Pasukan Penegakan Hukum Iran (LEF), dan khususnya, Unit Khusus LEF, salah satu pasukan penindas protes utama Republik Islam.

Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi kendaraan lapis baja untuk penumpasan massa.

Kelengkapan militer lainnya dari perusahaan ini di antaranya peluncur granat otomatis, rompi antipeluru, tameng, dan produk lain yang digunakan untuk menumpas para demonstran.

Baca juga: Duta Besar Rusia untuk PBB Kritik Tuduhan yang Sebut Moskow Gunakan Drone Iran di Ukraina

Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan demonstran Iran membakar tempat sampah di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP) (AFP/-)

3. Organisasi militer IRGC dan pejabat senior Basij

Organisasi militer Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan beberapa pejabat Basij terlibat dikenai sanksi oleh AS dan sekutu.

Basij, yang berada di bawah kendali IRGC, telah mengawasi, mengontrol, dan menyensor aktivitas demonstran Iran di internet.

Pejabat Basij yang dikenai sanksi yaitu Moslem Moein dan Hossein Maroufi yang berperan dalam kekerasan selama protes.

Sementara dari IRGC, AS dan sekutu memberi sanksi pada Hassan Hassanzadeh (komandan pasukan IRGC di Teheran) dan Seyed Sadegh Hosseini (komandan IRGC di Kurdistan).

Keduanya dinilai telah mengawasi tindakan kekerasan, menangkap demonstran, dan mengizinkan penggunaan kekuatan mematikan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Iran dan AS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini