News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

71 Pesawat Angkatan Udara China Intimidasi Taiwan, AS: Rusak Stabilitas Regional.

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perang dingin antara antara China dan Taiwan kembali memanas, usai militer Beijing mengirim 18 pesawat pengebom bertenaga nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan, pada Selasa (13/12/2022).

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI -- Militer Taiwan mengaku terintimidasi dengan berlalu-lalangnya sebanyak 71 pesawat Angkatan Udara China (PLAAF) pada Senin (26/12/2022).

Pesawat China yang berupa jet tempur dan drone tersebut diklaim telah memasuki ruang udara Taiwan selama 24 jam terakhir.

Disebutkan, 43 di antaranya dilaporkan melintasi garis median Selat Taiwan, penyangga tidak resmi antara kedua pihak yang terletak di dalam zona pertahanan.

Hal tersebut membuat Negeri Pulau Formosa tersebut merasa terintimidasi dan menjadi ancaman terbesar saat ini.

Baca juga: China Kecam AS yang Tingkatkan Bantuan Militer ke Taiwan Melalui UU Pertahanan

Menanggapi hal tersebut, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat prihatin dengan aktivitas militer China di dekat Taiwan, yang disebutnya "provokatif".

Gedung Putih menambahkan bahwa hal itu berisiko salah perhitungan dan merusak stabilitas regional. Kantor Berita Pusat resmi Taiwan mengatakan, itu adalah serangan angkatan udara China terbesar hingga saat ini.

Meski demikian, tidak ada rasa khawatir di pulau itu, yang telah menyaksikan peningkatan tekanan China yang terus menerus dalam beberapa tahun terakhir.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, mengatakan telah melakukan "latihan serangan" di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada hari Minggu sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai provokasi dari Taiwan dan Amerika Serikat.

Taiwan, yang dengan keras menolak klaim kedaulatan China, mengatakan latihan itu menunjukkan Beijing menghancurkan perdamaian regional dan berusaha mengintimidasi rakyat Taiwan.

Seorang pejabat senior Taiwan yang akrab dengan perencanaan keamanan di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Taiwan menilai China telah melakukan "provokasi" militer untuk mengungkapkan kemarahan pada undang-undang otorisasi pertahanan AS yang baru yang meningkatkan bantuan militer untuk Taiwan.

Baca juga: Taiwan Laporkan 19.891 Kasus Baru Covid-19 dan 41 Kematian

Sumber Reuters yang menolak untuk diidentifikasi tersebut, mengatakan selama latihan angkatan udara China mengirim pesawat tempur dari beberapa lokasi di seluruh negeri untuk melakukan simulasi serangan terhadap kapal perang Taiwan dan AS.

Kantor Urusan Taiwan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Kantor Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Tsai akan mengadakan pertemuan keamanan nasional tingkat tinggi pada Selasa pagi untuk membahas penguatan sistem pertahanan sipil pulau itu, diikuti dengan konferensi pers tentang langkah-langkah pertahanan sipil baru.

Tidak ada perincian lebih jauh mengenai hal tersebut. Namun, kementerian pertahanan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang wajib militer lebih dari empat bulan, karena perang di Ukraina dan meningkatnya ketegangan dengan Beijing memperbaharui diskusi tentang bagaimana menanggapi tekanan militer China.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini