News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Ukraina Zelensky Ajukan 10 Poin Damai, Rusia Sebut itu Upaya Diplomasi 404

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran ini diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Ukraina pada 30 Agustus 2022, menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri pertemuan dengan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Kyiv. - Zelensky ajukan 10 poin perdamaian yang disebut Rusia sebagai upaya diplomasi 404.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat 10 poin perdamaian yang diajukan pada Rusia.

Zelensky telah mendiskusikannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Ia juga mendesak pemimpin dunia untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Global.

Zelensky pertama kali menyebutkan formula perdamaian ini saat puncak pertemuan G20 di Bali pada November 2022.

Berikut ini 10 poin perdamaian Ukraina kepada Rusia yang dipublikasikan Reuters.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-308: Putin Sahkan Dekrit Larangan Memasok Produk Minyak ke G7

1. Keamanan radiasi dan nuklir

Poin ini berfokus pada pemulihan keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia di Ukraina, yang sekarang diduduki Rusia.

2. Ketahanan pangan

Poin ini bertujuan melindungi dan memastikan ekspor biji-bijian Ukraina ke negara-negara termiskin di dunia.

3. Keamanan energi

Fokus poin ke-3 adalah pembatasan harga sumber daya energi Rusia, serta membantu Ukraina memulihkan infrastruktur listriknya, yang setengahnya telah rusak akibat serangan Rusia.

4. Pembebasan semua tahanan orang Ukraina

Ukrainan meminta pembebasan ini bersamaan dengan orang yang dideportasi dari Ukraina, termasuk tahanan perang dan anak-anak yang dideportasi ke Rusia.

Baca juga: Ultimatum Rusia: Ukraina Harus Akui 4 Wilayah Baru Rusia jika Ingin Damai

5. Memulihkan integritas teritorial Ukraina

Ukraina meminta Rusia menegaskan integritas teritorial Ukraina kembali sesuai dengan Piagam PBB, yang menurut Zelensky tidak sesuai dengan negosiasi.

6. Penarikan pasukan Rusia

Ukraina juga meminta penghentian permusuhan, pemulihan perbatasan negara Ukraina dengan Rusia.

7. Keadilan

Poin ke-7 termasuk pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia.

8. Pencegahan ekosida

Zelensky juga meminta perlindungan lingkungan, dengan fokus pada penghapusan ranjau dan pemulihan fasilitas pengolahan air.

9. Pencegahan eskalasi konflik

Ukraina meminta Rusia tak memperluas konflik dan membangun arsitektur keamanan di ruang Euro-Atlantik, termasuk jaminan untuk Ukraina.

10. Konfirmasi akhir perang

Zelensky meminta konfirmasi Rusia agar mengakhiri perang termasuk dokumen yang ditandatangani oleh pihak yang terlibat.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada peserta kompetisi guru melalui konferensi video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 5 Oktober 2022. (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Tok! Vladimir Putin Hentikan Ekspor Minyak ke Negara G7 yang Sepakati Pembatasan Harga

Tanggapan Rusia

Rusia menolak proposal perdamaian Zelensky.

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali, Rusia tidak akan menyerahkan empat wilayah yang telah diambil paksa dari Ukraina, yaitu Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Rusia juga menolak pertemuan puncak perdamaian dengan Ukraina yang akan ditengahi oleh PBB pada Selasa (27/12/2022), dikutip dari Al Jazeera.

Kremlin menyebutnya 'diplomasi 404' karena gagal mencapai perdamaian.

Di sisi lain, Ukraina juga tidak sepenuhnya yakin dengan langkah diplomasi, seperti diberitakan Fox News.

Ukraina menganggap negosiasi dengan Rusia tidak mungkin dilakukan karena 'ultimatum' dan upaya ilegal untuk mengklaim wilayah Ukraina.

Di antaranya, empat wilayah yang dianeksasi Rusia dan Semenanjung Krimea yang telah diduduki Rusia sejak 2014.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini