Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang berencana untuk menurunkan status Covid-19 ke level 5 pada awal musim semi mendatang sekitar Maret/April 2023.
Hal ini dilakukan menyusul mulai terkendalinya kasus Covid-19 di Jepang akhir-akhir ini.
"Meskipun demikian kita akan tetap monitor dengan ketat segala perubahan situasi kondisi yang ada saat ini dengan baik sampai dengan musim semi mendatang," papar sumber Tribunnews.com di Kementerian Kesehatan Jepang, Rabu (28/12/2022).
Virus corona saat ini diklasifikasikan sebagai "setara dengan Level 2" di bawah Undang-Undang Penyakit Menular dan langkah-langkah ketat dapat diambil pemerintah.
Baca juga: PM Jepang Pusing 4 Menterinya Mengundurkan Diri Dalam Kurun Waktu Dua Bulan Terakhir
Tetapi pemerintah sedang mendiskusikan peninjauan posisinya dengan mempertimbangkan dampak pada kegiatan sosial dan ekonomi.
Mengingat fakta bahwa proporsi orang yang meninggal telah menurun sejak varian Omicron menyebar, ada proposal di dalam pemerintah untuk menurunkan tingkat ke "Level 5," yang sama dengan influenza musiman, pada awal musim semi mendatang.
Namun, pada pertemuan ahli Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, ditunjukkan bahwa kondisinya belum terpenuhi.
Dan pemerintah berencana untuk melanjutkan dengan pertimbangan yang cermat sambil menilai situasi infeksi di masa depan.
Di sisi lain, jika diklasifikasikan sebagai "Level 5" di bawah Undang-Undang Penyakit Menular, pasien harus membayar biaya sendiri untuk pemeriksaan dan rawat inap.
Tetapi Asosiasi Medis Jepang telah menyatakan pendapat bahwa "beban biaya publik harus dipertahankan bahkan jika posisi virus corona baru diturunkan," dan diharapkan beban tersebut harus didiskusikan.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.