Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China menunjuk duta besarnya untuk Amerika Serikat, Qin Gang, menjadi menteri luar negeri baru negara itu.
Hal itu sebagai upaya menstabilkan hubungan antara Beijing dan Washington yang saat ini masih bersitegang.
Qin Gang, 56 tahun, menggantikan Wang Yi, yang telah menjadi menteri luar negeri China selama satu dekade terakhir.
Baca juga: Vladimir Putin Undang Xi Jinping ke Moskow: Kita Tunjukkan Kedekatan Rusia dan China
Melansir dari Reuters, Wang Yi telah dipromosikan ke politbiro Partai Komunis China pada Oktober dan diharapkan memainkan peran lebih besar dalam kebijakan luar negeri China.
Sebagai informasi, politbiro merupakan komite pusat di dalam Partai Komunis China yang menyetir roda pemerintahan negara itu.
“Dalam memecahkan tantangan umum bagi seluruh umat manusia, diplomasi China akan menawarkan kebijaksanaan China, inisiatif China, dan kekuatan China,” kata Qin Gang dalam pernyataan pertamanya sebagai menteri luar negeri China.
Meskipun Qin menyuarakan nada optimis mengenai hubungan AS-China selama masa tugasnya yang relatif singkat, yaitu 17 bulan sebagai duta besar di Washington, sementara pendahulunya memegang jabatan itu selama delapan tahun, namun masa jabatannya bertepatan dengan hubungan yang memburuk antara kedua negara adidaya tersebut.
Karier Qin naik dengan cepat melalui berbagai posisi di kementerian luar negeri China, termasuk dua tugas sebagai juru bicara kementerian antara 2006 dan 2014, dan sebagai kepala petugas protokol antara 2014 dan 2018, yang mengawasi banyak interaksi pemimpin China Xi Jinping dengan para pemimpin asing.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di China Diperkirakan Mencapai 9.000 Orang per Hari
Sebagai juru bicara, Qin terlihat menonjol di antara rekan-rekannya karena menjadi salah satu diplomat China paling awal yang membuat komentar tajam untuk membela kebijakan luar negeri China yang semakin tegas, yang kemudian dikenal sebagai diplomasi "prajurit serigala”.
Meski begitu, dia juga menunjukkan kesediaan untuk bekerja dengan Amerika Serikat. Setibanya di Washington pada Juli 2021, setelah periode kritik publik yang tidak biasa antara pejabat senior AS dan China, Qin Gang mengatakan hubungan kedua negara ini memiliki peluang dan potensi besar.
Xi dan Presiden AS Joe Biden menjanjikan komunikasi yang lebih sering selama pembicaraan yang diadakan pada pertengahan November, yang bertujuan mencegah Perang Dingin baru antara negara mereka, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi China pada awal 2023.
Koordinator Gedung Putih untuk urusan Indo-Pasifik, Kurt Campbell, mengatakan China menginginkan hubungan yang stabil dengan Amerika Serikat dalam jangka pendek karena menghadapi tantangan ekonomi domestik dan mendorong kembali kebijakannya di Asia.
Baca juga: Gelombang Penularan Covid-19 Meledak di China, Angka Kematian Tembus 9.000 Per Hari
Dalam sebuah esai yang diterbitkan di majalah Amerika, National Interest, pada minggu ini, Qin memberikan ikhtisar mengenai posisi China dalam kebijakan luar negeri dan menegaskan kembali bahwa hubungan China-AS bukanlah "permainan zero-sum" dengan satu pihak menang dengan mengorbankan pihak lain.