Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan kapal perang yang dipersenjatai rudal jelajah hipersonik menuju Atlantik, Mediterania dan Samudera Hindia.
Penempatan kapal perang rudal hipersonik dalam tugas tempur tersebut bertujuan untuk menunjukkan kekuatan militer Rusia saat perang di Ukraina terus berlanjut.
Melansir dari Al Jazeera, Putin mengambil bagian dalam upacara peluncuran kapal perang Gorshkov melalui konferensi video pada Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-315: Kepemimpinan Militer Rusia Dikritik Usai Serangan Makiivka
Selain Putin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan komandan kapal perang Gorshkov, Igor Krokhmal, juga terlibat dalam upacara tersebut.
“Kapal itu dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik terbaru – 'Zircon' – yang tidak memiliki analog,” kata Putin, sebelum memerintahkan kapal perang itu memulai tugas tempur.
“Saya ingin mendoakan para kru… sukses dalam pengabdian mereka demi kebaikan Tanah Air,” tambahnya.
Shoigu mengungkapkan kapal perang Gorshkov mampu memberikan serangan yang tepat dan kuat terhadap musuh di laut dan di darat, dengan mengatakan rudal hipersonik di kapal itu dapat mengatasi sistem pertahanan rudal apa pun dan dapat menjangkau jarak hingga lebih dari 1.000 kilometer.
Baca juga: Ubah Strategi Perang, Ukraina Sukses Caplok 40 Persen Wilayah yang Dikuasai Rusia
Senjata Hipersonik
Senjata hipersonik diperkirakan dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara.
Rusia telah menguji peluncuran Zircon dari kapal perang dan kapal selamnya pada tahun lalu saat perlombaan untuk mengembangkan senjata hipersonik memanas dengan Amerika Serikat dan China.
“Fokus utama dari misi ini adalah melawan ancaman terhadap Rusia dan mendukung perdamaian dan stabilitas regional bersama dengan negara-negara sahabat,” kata Shoigu.
“Dalam latihan, akan ada pelatihan bagi awak kapal untuk mengerahkan senjata hipersonik dan rudal jelajah jarak jauh,” jelasnya.
Baca juga: 1 Juta Orang Rusia Kunjungi Hotline Ukraina untuk Bisa Menghindari Perang
Terlepas dari namanya, para analis mengatakan fitur utama senjata hipersonik bukanlah kecepatan, yang terkadang dapat ditandingi atau dilampaui oleh hulu ledak rudal balistik tradisional, tetapi kemampuan manuvernya.
Senjata-senjata itu dipandang sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan dari mush mana pun, karena berpotensi menghindari perisai rudal dan sistem peringatan dini.
3M22 Zircon atau SS-N-33 adalah rudal jelajah hipersonik anti-kapal yang bergerak di darat, udara, dan kapal selam.
Rudal yang dikembangkan Rusia ini adalah rudal dua tahap, pada tahap pertama menggunakan bahan bakar padat, sedangkan pada tahap kedua menggunakan motor scramjet.
Rudal hipersonik Zircon dilaporkan memiliki panjang 8 sampai 10 meter, dengan diameter sekitar 0,7 meter. Selain itu, Zircon mampu membawa hulu ledak nuklir dengan berat 300 hingga 400 kilogram.
Baca juga: Vladimir Putin Minta Film Dokumenter Invasi Rusia ke Ukraina Diputar di Bioskop
Sementara itu, menurut jadwalnya kapal perang Gorshkov akan memulai tugas tempurnya pada bulan ini.