Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Jill Biden akan menjalani operasi untuk menghilangkan lesi kulit yang terlihat selama pemeriksaan (screening) kanker baru-baru ini.
Prosedur tersebut akan dilakukan di rumah sakit militer di ibu kota negara, Washington pada akhir bulan ini.
Dokter Gedung Putih Kevin O'Connor mengumumkan pada Rabu lalu bahwa lesi ditemukan di atas mata kanan ibu negara selama 'screening kanker kulit rutin'.
Baca juga: Ibu Negara AS Jill Biden Positif Covid-19 dengan Gejala Ringan
"Dengan sangat hati-hati, dokter merekomendasikan agar itu diangkat, (Ibu Negara akan) menjalani prosedur rawat jalan umum yang dikenal sebagai operasi Mohs untuk mengangkat dan memeriksa jaringan secara definitif," kata O'Connor.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (6/1/2023), operasi dijadwalkan pada 11 Januari mendatang di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Washington DC, di mana Presiden dan kerabat dekat mereka sering menerima perawatan untuk masalah kesehatan.
Menurut Johns Hopkins Medicine, operasi Mohs merupakan pengobatan umum untuk lesi kanker dan melibatkan pengangkatan lapisan tipis kulit sampai hanya tersisa jaringan bebas kanker.
Ini sering dilakukan dalam pengaturan rawat jalan dengan anestesi lokal.
Ini mengindikasikan bahwa pasien biasanya diperbolehkan pulang setelah itu dan tidak memerlukan perawatan rawat inap di rumah sakit.
Baca juga: Jill Biden akan Bertemu Pengungsi Ukraina di Rumania dan Slovakia
Pada usia Jill dan Presiden Joe Biden yang masing-masing 71 dan 80 tahun, keduanya merupakan 'pasangan Presiden tertua' yang duduk di pemerintahan dalam sejarah Amerika.
Ini sebuah fakta yang terkadang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan presiden untuk menjalankan tugasnya, bahkan diantara sekutunya sendiri.
Sebelum menjabat, Presiden Biden juga telah menjalani prosedur Mohs, dengan catatan medisnya menunjukkan bahwa ia telah 'mengangkat beberapa kanker kulit lokal non-melanoma'.
Sementara catatan menunjukkan bahwa lesi tersebut 'dipotong seluruhnya' dan tidak menimbulkan risiko kesehatan lebih lanjut.
Kondisi Biden itu pun memicu spekulasi kemungkinan diagnosis kanker pada Juli 2022 setelah ia mengatakan 'Saya dan begitu banyak orang lain yang tumbuh (bersama) saya, menderita kanker'.
Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa Biden mengacu pada perawatan lesi kulit sebelumnya, bukan penyakit baru yang dipicu kanker.