TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak berusia enam tahun di SD Richneck, Kota Newport News, negara bagian Virginia, Amerika Serikat, menembak gurunya dengan menggunakan pistol ibunya.
Bocah tersebut membawa pistol, yang dibeli secara sah oleh ibunya, ke sekolah.
Dalam konferensi pers, Senin (9/1/2023), polisi Virginia mengatakan anak itu membawa pistol ke sekolah di tas punggungnya.
Anak itu dengan sengaja menembak gurunya, Abigail 'Abby' Zwerner, di kelas pada hari Jumat (6/1/2023).
Polisi mengatakan Abby Zwerner berhasil mengawal murid-muridnya ke tempat yang aman sebelum meminta bantuan untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Tembak Guru SD di Virginia Amerika Serikat, Polisi Lakukan Penyelidikan
Abby Zwerner saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan kondisinya telah stabil.
Polisi di Newport News, mengatakan mereka berbicara dengan guru tersebut pada Senin (9/1/2023) pagi.
"Dia adalah seorang polisi, dia adalah seorang pahlawan," kata kepala polisi Steve Drew.
Abby Zwerner telah berulang kali bertanya tentang keselamatan muridnya yang berada di kelas pada saat penembakan, seperti diberitakan BBC Internasional.
Kronologi penembakan
Baca juga: Wanita Tanpa Identitas Ditemukan dalam Kamar Mandi SDN di Timika, Diduga Korban Pembunuhan
Polisi menerima telepon tentang seorang guru di SD Richneck yang ditembak, Jumat (6/1/2023) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Ketika polisi memasuki ruang kelas, mereka menemukan seorang siswa laki-laki berusia enam tahun ditahan oleh seorang pegawai sekolah.
Kepala Polisi Newport News, Steve Drew mengatakan anak itu menembakkan satu peluru ke arah gurunya.
Steve mengatakan penembakan itu disengaja dan terjadi saat Abby Zwerner sedang memberikan pelajaran.
"Dia akan menyitanya, dan saat itulah dia menembak," kata Brittaney Gregory, yang putranya berada di kelas yang sama dengan penembak di sekolah dasar Richneck di Newport News, Virginia, dikutip dari The Guardian.
Sebelumnya, Abby Zwerner dipukul melalui tangannya dan ke dada atasnya.
Dia kemudian memastikan murid-muridnya aman di luar kelas.
Sebelum turun ke kantor administrasi sekolah untuk meminta bantuan.
"Dia berbalik untuk memastikan bahwa setiap siswa itu aman," kata Steve Drew.
Saat sekolah itu dikunci, seorang wanita bernama Lowanda Sample-Rusk yang sedang menjemput cucunya melihat Abby Zwerner muncul di ambang pintu kantor depan sekolah.
"Dia berkata, 'hubungi 911, saya tertembak.' Dan kemudian dia pingsan," kata Lowanda Sample-Rusk saat menceritakan keadaan Abby.
Orang tua lain mengatakan kepada Washington Post penembakan itu terjadi setelah guru mencoba menyita senjata dari anak tersebut.
Polisi temukan pistol di kelas
Polisi mengatakan mereka menemukan pistol Taurus 9mm di kelas dekat meja siswa, bersama dengan ranselnya, ponsel, dan satu selongsong peluru bekas.
Steve Drew mengatakan polisi memutuskan melalui wawancara dengan ibu anak itu bahwa senjata itu dibeli secara legal dan disimpan di rumah mereka.
Anak itu ditahan dan menjalani evaluasi di rumah sakit, kata polisi.
Polisi akan meminta perintah penahanan sementara.
Polisi terus menyelidiki insiden tersebut, termasuk melakukan lebih banyak wawancara dengan saksi dan layanan anak setempat.
Baca juga: Siswa SD di AS Tembak Guru saat di Dalam Kelas, Polisi: Bukan Penembakan yang Tidak Disengaja
Kelas lainnya dikunci
Setelah penembakan itu, Abby Zwerner yang tertembak menyelamatkan murid-murid di kelas lain.
Seorang murid di sekolah tersebut, Novah Jones, yang duduk di kelas lima dan berada di kelas yang berbeda - menjelaskan saat kelasnya dikunci.
"Saya takut," katanya kepada CNN.
"Itu seperti penguncian pertama saya dan saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi saya hanya bersembunyi di bawah meja saya seperti semua orang."
Salah satu orang tua, Steve Gonzalez, yang anaknya berada di kelas pada saat itu, mengatakan tindakan Abby Zwerner tanpa pamrih.
Setelah terkena peluru, Abby Zwerner berteriak pada murid-muridnya untuk melarikan diri.
Tak lama setelah penembakan, para siswa dievakuasi ke gym sekolah sebelum mereka dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
Steve Drew menggambarkan orang tua yang menangis menunggu untuk melihat anak-anak mereka.
Sekolah tersebut akan tetap ditutup sepanjang minggu untuk memberi siswa dan keluarga waktu untuk sembuh.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Penembakan di Sekolah