Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak kasus Covid-19 mulai melandai, saat ini sudah terbuka bagi siapa saja yang ingin memasuki Jepang, termasuk bagi warga Negara Indonesia (WNI).
Syaratnya yang paling utama adalah harus memiliki visa terlebih dulu.
Selanjutnya bagi yang ingin masuk Jepang harus menggunakan jalur Fast Track (FT).
Fast Track adalah prosedur karantina yang dilakukan dari situs web Visit Japan
https://vjw-lp.digital.go.jp/en/
Baca juga: Ternyata Pelajar SD dan SMP Jepang Semakin Banyak Yang Tidak Suka Bahasa Inggris
Berikut cara penggunaan Fast Track:
Tekan tombol "Prosedur Karantina (Jalur Cepat)" di Visit Japan Web untuk mendaftarkan sertifikat terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan.
Disarankan satu hari sebelumnya telah mengisi FT di https://vjw-lp.digital.go.jp/en/
Pengunjung tentu saja sudah harus memiliki tiket pesawat ke Jepang, mengetahui nama pesawat dan nomor pesawat terbang misalnya JL726 dari Bandara Soeta Cengkareng ke Bandara Narita.
Pengunjung harus mendaftar dulu ke FT dengan email yang terdata di ponsel. Nantinya akan mendapatkan nomor password konfirmasi ke email tersebut.
Barulah bisa login ke website Kementerian Digital Jepang.
Halaman pertama akan ditanyakan, "Apakah Anda memiliki paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang? Ya atau Tidak."
Lalu, "Apakah Anda tinggal di Jepang dan akan memasuki Jepang dengan izin masuk kembali (khusus)?
Kemudian isilah nama keluarga dan nama pertama sesuai dengan yang tertulis di paspor. Jangan sampai salah sedikit pun.
Kemudian berikan nama pada akun tersebut. Misalnya nama pertama saja. Kalau tidak bisa tambahkan angka. Misalnya nama akun tersebut Muhammad123.
Baca juga: Rina Gonoi, Mantan Perwira SDF Jepang Korban Pelecehan Seksual Kini Menjadi Instruktur Judo
Halaman berikutnya akan ditanyakan tanggal lahir misalnya tanggal 1 Januari 1960, tertulis 01/01/1960.
Isi juga Kebangsaan (Indonesia). Lalu Jenis kelamin (Laki/Wanita).
Jangan lupa isi nomor paspor, jangan sampai salah menuliskan sesuai yang tertulis di paspor baik huruf besar maupun huruf kecil.
Konfirmasi lagi nomor paspor. Lalu tuliskan di bawahnya alamat tempat tinggaldi Jepang secara lengkap dimulai dengan kode pos.
Kalau tak punya rumah tinggal, bisa ditulis nama hotel, tempat menginap lengkap dengan alamatnya.
Kemudian nomor telepon kontak.
Halaman berikutnya ada catatan saat ini sebagai berikut untuk yang tinggal di China 7 hari atau lebih.
"Setelah 12 Januari, mereka yang memasuki Jepang melalui penerbangan langsung dari China atau Makau harus memiliki sertifikat tes dan tes pada saat kedatangan."
"Mereka yang telah tinggal di China (dalam waktu 7 hari) harus menjalani tes pada saat kedatangan. Silakan periksa detailnya di sini."
Kemudian daftarkan rencana masuk Jepang misalnya 15/01/2023.
Tanggal kedatangan yang direncanakan di Jepang tuliskan 15/01/2023.
Nomor penerbangan yang ditumpangi Misalnya JL726.
Nama perusahaan penerbangan Japan Airline.
Nomor penerbangan (hanya nomor) tuliskan 726.
Kemudian konfirmasi detil alamat masuk di Jepang.
Ikuti semua petunjuk dan mengisinya. Nantinya akan menuju ke halaman vaksinasi mengikuti prosedur karantina Jepang.
Isilah yang ditanyakan, foto sertifikat vaksinasi sampai dengan vaksin ketiga.
Di sinilah memakan waktu lama.
Pihak pemerintah Jepang akan memvalidasi foto sertifikat tersebut paling lama 24 jam. Biasanya sekitar 12 jam.
Itulah sebabnya diperlukan mengisi FT tersebut 24 jam sebelum keberangkatan agar sampai di Jepang sudah dapat warna hijau tanda accepted, diterima sertifikat vaksinasi tanpa masalah.
Tanda accepted tersebut dikirimkan ke email yang terdaftar itu, menyatakan bahwa sertifikat vaksinasi anda telah diterima dengan baik pihak pemerintah Jepang.
Kemudian persiapan untuk deklarasi pabean. Isilah semua pertanyaan mengenai Pernyataan Efek Pribadi dan Artikel Tanpa Pendamping.
Pada saat terakhir akan muncul QR Code bagi deklarasi pabean.
Lakukan screenshot simpan baik-baik QR Code tersebut.
Mengingat semua penumpang banyak yang menggunakan QR Code untuk bea cukai saat kita telah menerima koper dan mau bandara Jepang itu, maka antrean sangat panjang biasanya.
Oleh karena itu di dalam pesawat mintalah pula kertas Deklarasi Beacukai (Custom Declaration) untuk diisi secara manual.
Kalau jalur QR Code penuh, pindahlah ke jalur manual yang menggunakan kertas itu dan biasanya sepi.
Dan ini akan membuat pengunjung cepat ke luar bandara.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.