TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 14 orang meninggal dunia dalam serangan masif Rusia di Kota Dnipro, Ukraina pada Sabtu (14/1/2023).
Sementara itu, 64 orang lainnya terluka.
Serangan Rusia juga menyerang beberapa kota lain di Ukraina, hingga mengganggu pasokan listrik di wilayah Kyiv dan Kharkiv.
Rusia meluncurkan serangan dan menghancurkan blok apartemen sembilan lantai di Kota Dnipro.
Serangan itu membuat sebagian besar blok apartemen menjadi puing-puing dan menghasilkan asap ke langit.
Penduduk yang terjebak memberi tanda lokasi mereka di bawah puing-puing dengan senter ponsel mereka.
Baca juga: Saat Mengendarai Sepeda Motor di Bali, Turis Asal Rusia Tewas Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter
Jumlah Kematian Bertambah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan belum diketahui berapa banyak yang berada di bawah reruntuhan.
“Sayangnya, jumlah kematian bertambah setiap jam,” katanya dalam pidato malamnya, Sabtu (14/1/2023), seperti diberitakan Al Jazeera.
Walikota Dnipro dan Gubernur Dnipropetrovsk Oblast juga mengatakan korban meninggal di antaranya adalah anak-anak.
“Saya sudah ke lokasi. Kami melewati puing-puing sepanjang malam,” kata Borys Filatov, Walikota Dnipro di Sungai Dnieper, Minggu (15/1/2023).
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sekitar bangkai beberapa mobil di Dnipro.
"Tujuh anak termasuk di antara yang terluka, yang termuda berusia tiga tahun," kata Valentyn Reznichenko, Gubernur Dnipropetrovsk Oblast.
“Nasib 26 orang masih belum diketahui,” tambahnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-325: IAEA akan Awasi Fasilitas Nuklir Ukraina