TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 72 orang diyakini tewas dalam kecelakaan pesawat di Nepal, Minggu (15/1/2023).
Para pejabat mengatakan 53 penumpang adalah orang Nepal, bersama dengan 5 orang India, 4 orang Rusia, dan 2 orang Korea.
Orang lain di dalam pesawat dilaporkan masing-masing membawa satu penumpang dari Inggris, Australia, Argentina, dan Prancis.
Pesawat jatuh di ngarai dekat bandara Pokhara, sebuah kota wisata.
Belum diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Namun, tim pencari telah menemukan perekam suara dan data penerbangan pesawat Yeti Airlines dan keduanya dikatakan dalam kondisi baik.
Baca juga: Penumpang India Rekam Detik-detik Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines di Nepal
Berikut adalah beberapa penumpang yang kehilangan nyawanya, seperti dikutip dari BBC.com.
Myron Love - Australia
Pihak berwenang Australia telah mengonfirmasi bahwa seorang guru asal Sydney bernama Myron Love, 29 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas.
Teman-teman Myron Love memberikan penghormatan kepada penghobi sepeda dan peselancar itu.
Mereka menyebut Love sebagai "pria yang benar-benar baik, menyenangkan, energik".
Salah satu teman mengatakan kepada media lokal bahwa dia tidak pernah bertemu pria yang setulus Love dalam hidupnya.
Seorang tentara Korea Selatan dan putranya
Seorang ayah berusia 45 tahun bermarga Yoo ini adalah seorang sersan di tentara Korea Selatan.
Dia sedang berlibur dengan putranya yang berusia 14 tahun.
Keduanya meninggalkan Korea Selatan pada 14 Januari untuk perjalanan hiking di Himalaya.
Mereka sempat mengirim pesan kepada keluarga di hari ketika insiden itu terjadi.
Tetapi, keluarga tidak mendengar apapun dari mereka setelah waktu kedatangan penerbangan yang dijadwalkan berlalu, lapor media Korea Selatan.
Ayah dan anak itu memberi tahu keluarga bahwa mereka melakukan perjalanan dari India ke Nepal hari itu.
Mereka juga merencanakan untuk mengunjungi beberapa tempat di Nepal, kata laporan tersebut.
Sonu Jaiswal, Abhishek Kushwaha, Anil Rajbhar, dan Vishal Sharma
Keempat pria itu, semuanya diperkirakan berusia 20-an atau awal 30-an, berasal dari Ghazipur di negara bagian Uttar Pradesh, India.
Mereka termasuk di antara lima orang India yang tewas.
Penduduk setempat di Ghazipur mengatakan mereka pergi ke Nepal pada 13 Januari untuk mengunjungi kuil Pashupatinath, sebuah kuil besar di pinggiran Kathmandu yang didedikasikan untuk dewa Hindu Siwa.
Perjalanan itu kabarnya merupakan ide Jaiswal, ayah dari tiga anak.
Dia ingin berdoa di kuil untuk putranya.
Mereka berencana melakukan paralayang di Pokhara.
Jaiswal sempat viral karena melakukan streaming langsung detik-detik kecelakaan pesawat.
Co-pilot Anju Khatiwada
Anju Khatiwada adalah co-pilot Yeti Airlines penerbangan 691.
Seorang perintis, Anju adalah satu dari hanya enam wanita yang dipekerjakan oleh maskapai sebagai pilot.
Ia telah terbang mendekati 6.400 jam.
"Dia adalah kapten penuh di maskapai yang melakukan penerbangan solo," kata Sudarshan Bartaula dari Yeti Airlines.
"Dia wanita pemberani."
Terungkap bahwa suaminya Dipak Pokhrel juga telah ikut mengemudikan penerbangan Yeti Airlines ketika jatuh pada tahun 2006.
Kematian sang suami yang mendorong Anju untuk mengejar karier di bidang penerbangan.
Penyanyi Nira Chhantyal
Nira adalah penyanyi yang sering terbang bersama Yeti Airlines.
Perjalanan udara berbiaya rendah telah menjadi cara yang terjangkau dan populer bagi kelas menengah Nepal untuk melintasi negara pegunungan tersebut.
Nira, yang telah pindah ke Kathmandu, sedang berjuang untuk tampil di sebuah festival musik di Pokhara.
"Dia adalah artis yang sangat berbakat, dan biasa menyanyikan lagu-lagu rakyat. Dia sering bernyanyi secara spontan," kata temannya Bhimsen kepada BBC.
"Saya tidak bisa berkata-kata untuk menggambarkan kehilangan itu."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)