Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DAVOS - Perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina dianggap 'benar-benar merupakan konflik global yang mengirimkan riak ke seluruh dunia'.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva pada Jumat (20/2/2023) lalu.
Sebelumnya, pejabat Rusia berulang kali bersikeras mengatakan bahwa banyak negara NATO terlibat dalam konflik Ukraina.
"Ini adalah perang global, karena apa yang dilakukannya adalah menghapus keuntungan perdamaian yang telah kita nikmati selama 30 tahun," kata Georgieva, dalam panel Forum Ekonomi Dunia di resor ski Davos di Swiss.
Baca juga: Tingkatkan Kewaspadaan, Rusia Diam–diam Pasang Sistem Pertahanan Udara di Gedung Moskow
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (23/1/2023), investasi yang bisa digunakan untuk pembangunan ekonomi, kata dia, kini dihabiskan untuk sektor pertahanan dan senjata.
"Hasilnya adalah lebih banyak orang miskin, lebih banyak kelaparan. Ini adalah perang melawan kemakmuran di seluruh dunia," tegas Georgieva.
Sementara itu, Ekonom Bulgaria mencatat bahwa konflik yang sedang berlangsung dapat menimbulkan bahaya pula bagi 'belahan dunia yang lebih kaya'.
"Ini juga merupakan risiko kepercayaan diri yang luar biasa, khususnya di Eropa," jelas Georgieva.
Rusia telah lama menegaskan bahwa konflik di Ukraina adalah kebuntuan tidak langsung antara Rusia dan negara Barat.
Pada Desember 2022, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolay Patrushev mengklaim bahwa 'peristiwa di Ukraina bukan merupakan konfrontasi antara Rusia dan Ukraina', melainkan konfrontasi militer antara NATO dan Rusia.
Patrushev juga menuduh Barat mengorbankan nyawa orang lain demi keuntungan dan ambisi.
Baca juga: Negara-negara Baltik Desak Jerman Segera Kirim Tank Leopard ke Ukraina
Pejabat senior yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia bersikeras bahwa Amerika Serikat (AS) dan sekutunya hanya menggunakan orang Ukraina untuk tujuan mereka sendiri.
Sudut pandang ini pun dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov dan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu yang mengatakan bahwa Rusia memerangi negara Barat di Ukraina.
Sebelumnya pada Januari 2023, Kremlin menuduh negara-negara Barat secara tidak langsung mengambil bagian dalam konflik tersebut.
"Keterlibatan mereka dalam konflik ini sudah jelas, meskipun AS dan NATO bersikeras bahwa mereka tidak berniat terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, secara de facto mereka telah menjadi pihak tidak langsung," kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat itu.