Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah tim penyelidik federal Amerika Serikat (AS) menyita setidaknya setengah lusin dokumen rahasia tambahan dan catatan tulisan tangan terkait, setelah melakukan penggeledahan menyeluruh di kediaman Presiden AS Joe Biden di Wilmington, Delaware.
Penggeledahan ini dilakukan pada Jumat lalu dan berlangsung sekitar 13 jam, sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas dugaan kesalahan penanganan rahasia.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (24/1/2023), menurut pengacara pribadi Biden, Bob Bauer, penyelidik federal telah diberikan 'akses penuh ke rumah Presiden' di Wilmington dan penggeledahan 'mencakup semua ruang kerja, tempat tinggal dan penyimpanan' di kediaman tersebut.
Pencarian FBI ini dilakukan dengan persetujuan dari pengacara Presiden.
Baca juga: Sederet Elit Politik Global Lewatkan Davos, Mulai dari Joe Biden, Xi Jinping hingga Vladimir Putin
Sedangkan anggota kantor penasihat Gedung Putih, Richard Sauber mengatakan bahwa baik presiden maupun ibu negara tidak berada di kediaman pada saat itu.
"Departemen Kehakiman (DOJ) menyita materi yang dianggap masuk dalam ruang lingkup penyelidikannya, termasuk enam item yang terdiri dari dokumen dengan tanda klasifikasi dan materi di sekitarnya. DOJ juga meninjau lebih lanjut catatan tulisan tangan pribadi dari tahun-tahun (Biden menjadi) Wakil Presiden," kata Bauer dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu lalu.
Pencarian yang dilakukan pada Sabtu lalu itu menandai setidaknya keempat kalinya para pejabat menemukan dokumen pemerintah yang diduga salah ditangani oleh Biden.
'Harta karun' pertama awalnya ditemukan oleh para pembantunya pada November 2022, namun penemuan tersebut baru diketahui publik pada bulan ini.
Saat kontroversi terungkap, Gedung Putih terpaksa mengakui bahwa tindak lanjut di kediaman Biden di Wilmington pada Desember 2022 menghasilkan enam dokumen lainnya.
Selanjutnya, harta karun lain ditemukan pada 12 Januari 2023 oleh Sauber yang melakukan perjalanan ke rumah Biden untuk mengumpulkan satu halaman informasi rahasia, namun malah menemukan 'lima halaman tambahan dengan tanda rahasia'.
Baca juga: Joe Biden Umumkan Kondisi Darurat di Negara Bagian California, Amerika Serikat
Jaksa Agung Merrick Garland yang merupakan sekutu Presiden, menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki penanganan dokumen oleh Biden pada awal bulan ini.
Pada November tahun lalu, Garland menunjuk penasihat khusus terpisah untuk menyelidiki dugaan kesalahan penanganan file rahasia Presiden ke-45 AS Donald Trump, setelah penggerebekan FBI di perkebunan Trump di Mar-a-Lago pada Agustus 2022 menemukan 'ratusan' dokumen pemerintah.
Trump mengklaim dirinya mendeklasifikasi file-file itu sebelum menghapusnya dari Gedung Putih pada 2021.
Sebelum simpanan pribadinya dari file rahasia ditemukan, Biden menyebut Trump 'sama sekali tidak bertanggung jawab' atas insiden Mar-a-Lago.