TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Auckland, Wayne Brown, mengumumkan keadaan darurat lokal di Kota Auckland, Selandia Baru, selama seminggu mulai Jumat (27/1/2023).
Auckland mengalami banjir yang meluas hingga pemerintah terpaksa menutup akses bandara kota.
Wayne Brown mengatakan layanan darurat dan lembaga tanggap dapat memanfaatkan sumber daya untuk membantu warga Auckland yang terkena dampak.
Tingkat kerusakan, pemindahan, dan gangguan di sejumlah wilayah menyebabkan terhentinya aktivitas di beberapa sektor hingga terjadinya keadaan darurat lokal, seperti diberitakan Al Jazeera.
Wayne Brown berharap hujan lebat di Auckland, yang disebut sebagai penyebab banjir, akan mereda.
Baca juga: Chris Hipkins Dilantik Jadi Perdana Menteri ke-41 Selandia Baru
“Kami ingin hujan berhenti. Itulah masalah utamanya,” kata Brown kepada Radio Selandia Baru.
Auckland telah mengalami kerusakan luas akibat banjir dan hujan deras, dengan laporan longsor dan genangan.
Infrastruktur dan layanan darurat sama-sama kewalahan oleh dampak badai.
Wali Kota Wayne Brown telah memantau dengan cermat situasi di kantornya sepanjang malam sejak Kamis (26/1/2023), dikutip dari laman Pemerintah Auckland.
Ia juga telah menerima pembaruan terus-menerus tentang situasi tersebut dari Manajemen Darurat Auckland, termasuk Pengawas Tugas dan timnya.
Deklarasi tersebut ditandatangani segera setelah saran resmi dari Pengawas Tugas Manajemen Darurat Auckland bahwa hal itu diperlukan.
Baca juga: Krisis Telur, Warga Selandia Baru Putar Otak Pilih Ternak Ayam Demi Keamanan Stok
Wali Kota Brown mendesak warga yang terkena dampak banjir untuk tetap aman dan menerima saran dari petugas tanggap darurat.
“Kami ingin memastikan semua warga tetap mendapat informasi, dan layanan darurat dapat menjangkau mereka yang paling rentan dan berisiko secepat mungkin. Jangan menempatkan diri Anda dalam risiko,” katanya.
Sebagian tempat umum tidak dapat beroperasi dengan maksimal.