News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelaskan Soal Pemikiran Trisakti Bung Karno, Wawancara Dubes Zuhairi Misrawi Viral di Tunisia

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menjelaskan Pemikiran Trisakti Bung Karno di Carthage+ TV, Tunisia, Minggu (29/1/2023). Wawancara tersebut menjadi perbincangan publik di seantero Tunisia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menjelaskan Pemikiran Trisakti Bung Karno di Carthage+ TV, Tunisia, Minggu (29/1/2023).

Wawancara yang berlangsung hampir 3 jam di Televisi Swasta Tunisia tersebut mendapat sambutan luar biasa, sehingga menjadi perbincangan publik di seantero Tunisia.

Baca juga: Dubes Zuhairi Misrawi Bicara Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Tunisia 

"Alhamdulillah, Indonesia makin dikenal luas di Tunisia. Saya kerapkali diundang di media arus utama di Tunisia, diminta menjelaskan rahasia kemajuan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, khususnya keberhasilan presidensi G20 di Bali. Saya secara khusus menggarisbawahi Pancasila dan Pemikiran Trisakti Bung Karno," papar Dubes Zuhairi Misrawi.

"Kemajuan yang diraih Indonesia tidak lepas dari gagasan yang kokoh dan mengakar dari para Pendiri Bangsa, khususnya Bung Karno. Pancasila merupakan falsafah dan ideologi bangsa yang membangun keyakinan, bahwa kita mempunyai budaya gotong-royong yang menjadi kekuatan membangun bangsa secara bersama-sama. Di samping itu, Bung Karno sudah mengingatkan kita semua perihal pentingnya kedaulatan politik, kemandirian dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," tambahnya.

Dubes Zuhairi Misrawi juga menggarisbawahi perlunya memahami agama sebagai inspirasi moral yang dapat membangun toleransi dan moderasi.

Baca juga: Dubes Zuhairi Misrawi Sambut Mahasiswa Asal RI yang Akan Kuliah di Tunisia

"Agama-agama, khususnya Islam di Indonesia menjadi inspirasi moral dalam membangun bangsa, khususnya dalam memperkokoh toleransi dan moderasi. Sebab itu, Nahdlatul Ulama, salah satu ormas terbesar di Indonesia mengeluarkan pandangan perihal larangan menyebut kafir kepada kalangan Non-Muslim. Kami, apapun agamanya adalah saudara sebangsa. Kami mengukuhkan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kebangsaan dan keindonesiaan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini