TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Portugal, António Costa mengatakan Portugal telah menjadi negara terbaru yang mengatakan akan mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Lisbon meminta suku cadang Leopard dari Jerman untuk memperbaikinya sehingga dapat dikerahkan ke Ukraina.
Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui bahwa situasi di medan pertempurang semakin sulit.
Ukraina mengumumkan telah melawan serangan Rusia di kota Bakhmut pada Sabtu (4/2/2023).
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-347 berikut ini, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-345: Uni Eropa Janjikan Latih 15 Ribu Tentara Ukraina
Pertempuran di medan perang semakin sulit
Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui bahwa situasi di medan pertempurang semakin sulit.
Ukraina mengumumkan telah melawan serangan Rusia di kota Bakhmut pada Sabtu (4/2/2023).
Portugal siap bantu Ukraina dengan kirim Leopard 2
Perdana Menteri Portugal, António Costa mengatakan Portugal telah menjadi negara terbaru yang mengatakan akan mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Lisbon meminta suku cadang Leopard dari Jerman untuk memperbaikinya sehingga dapat dikerahkan ke Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-344: Moskow Coba Rebut Pusat Logistik Strategis Lyman
Kesepakatan Jerman dengan Ukraina
Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan Berlin dan Zelensky sepakat bahwa senjata yang dipasok Barat tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
"Ada konsensus mengenai hal ini," kata Kanselir Jerman kepada Bild am Sonntag.
“Kami telah mempertimbangkan dengan hati-hati setiap pengiriman senjata, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika,” tegasnya.
Zelensky berterima kasih kepada Rishi Sunak
Zelenskiy berbicara dengan perdana menteri Inggris, Rishi Sunak, pada Sabtu (4/2/2023).
Presiden mengatakan dia telah berterima kasih kepada Sunak atas pelatihan pasukan Ukraina sehingga mereka dapat menggunakan tank Challenger Inggris.
Baca juga: Donald Trump Mengaku Tahu Cara Hentikan Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam, tapi Enggan Mengatakannya
Zelensky cabut kewarganegaraan mantan politisi berpengaruh
Presiden Ukraina telah mencabut kewarganegaraan beberapa mantan politisi berpengaruh.
Zelensky mengatakan langkah tersebut merupakan cara membersihkan Ukraina dari pengaruh pro-Rusia.
Namun, Presiden Ukraina enggan mencantumkan nama-nama politisi tersebut dan mengatakan bahwa mereka memiliki kewarganegaraan ganda Rusia.
Menurut media pemerintah Ukraina, daftar tersebut mencakup beberapa politisi top dari kantor Viktor Yanukovych, yang menjabat sebagai presiden Ukraina pro-Rusia dari tahun 2010 hingga dia dicopot dari jabatannya pada tahun 2014.
Pemadaman energi darurat di Odesa
Ukraina telah memberlakukan pemadaman energi darurat di Odesa setelah "kecelakaan teknologi" di gardu listrik bertegangan tinggi, yang sebelumnya telah dirusak oleh serangan Rusia.
Setengah juta orang tanpa listrik dan pejabat telah memperingatkan perbaikan bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Baca juga: Saat Pemimpin Uni Eropa Bertemu dengan Presiden Ukraina, Sirene Serangan Udara Mengaung di Kyiv
Jerman telah mengumpulkan bukti kejahatan perang di Ukraina
Sementara itu, Jerman telah mengumpulkan bukti kejahatan perang di Ukraina, kata jaksa penuntut umum negara itu dalam sebuah wawancara surat kabar yang diterbitkan pada Sabtu (4/2/2023).
Dia mengatakan jumlah bukti berada di kisaran "tiga digit".
Lebih dari 18,1 juta penyeberangan perbatasan telah dilakukan dari Ukraina sejak invasi Rusia
Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022, lebih dari 18.1 penyeberangan perbatasan dilakukan, menurut data dari PBB.
Mayat sukarelawan Inggris dikembalikan
Mayat sukarelawan Inggris yang terbunuh Christopher Parry dan Andrew Bagshaw telah dikembalikan oleh pasukan Rusia dalam pertukaran tahanan.
Mereka berdua tewas di Ukraina bulan lalu.
Baca juga: Populer Internasional: Balon Mata-mata China di AS - PM Israel Tawarkan Jadi Mediator Rusia-Ukraina
Sebanyak 116 tentara Ukraina pulang setelah ditangkap, dengan 63 dikirim kembali ke Rusia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)