Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan pihaknya akan segera mengirimkan tim penyelamat untuk membantu evakuasi korban gempa bumi di Turki.
“Kami akan mengirimkan personel penyelamat menggunakan pesawat angkut militer dan dengan cepat mengirimkan obat-obatan darurat dan pasokan medis untuk mendukung Turki setelah kerusakan gempa," kata juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan mengutip pernyataan Yoon, Selasa (7/2/2023).
Juru bicara itu menambahkan tim penyelamat internasional akan terdiri dari 60 personel untuk membantu mengevakuasi korban gempa dan beberapa tim medis lainnya.
Baca juga: Turki Tolak Bantuan Elon Musk, Pejabat Ankara: Terima Kasih, Kapasitas Satelit Kami Masih Cukup
“Presiden Yoon menekankan bahwa Turki adalah negara sahabat yang tidak ragu-ragu mengirim pasukan setelah agresi komunis tahun 1950," kata Kim Eun-hye, sekretaris senior urusan pers presiden, dalam sebuah pernyataan.
“Yoon juga menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga yang ditinggalkan,” imbuhnya.
Di samping itu, Badan Pemadam Kebakaran Nasional juga akan mengirimkan tim penyelamat ke Turki untuk membantu upaya pencarian korban hilang.
“Petugas penyelamat diharapkan berkumpul di Namyangju, Gyeonggi, Selasa sore untuk berangkat ke Turki,” kata dinas pemadam kebakaran Korea Selatan.
Terlepas dari itu, kabar terbaru menyebutkan lebih dari 4.300 orang tewas di Turki dan di perbatasan Suriah saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat.
Baca juga: Breaking News: Gempa Susulan M 5,6 Guncang Turki Tengah
Gempa bumi ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di Provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Hingga saat ini proses evakuasi terhadap korban masih terus dilakukan, bahkan di saat hujan lebat dan salju turun di Turki.