TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan rasa dukacita atas gempa yang menghantam kawasan Turki dan Suriah.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, berharap para korban segera mendapatkan pertolongan.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Bagi mereka yang wafat semoga husnul khotimah dan yang sakit segera mendapatkan pertolongan dan disembuhkan oleh Allah," ujar Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2023).
Sudarnoto meminta umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan salat gaib untuk para korban gempa Turki dan Suriah.
Selain itu, dirinya meminta umat Islam untuk mendoakan kesembuhan para korban.
"MUI menyerukan kepada kaum muslimin untuk melakukan salat gaib bagi mereka yang wafat dan mendoakan untuk kesembuhan bagi mereka yang sakit," kata Sudarnoto.
Dirinya berharap Pemerintah, seluruh masyarakat Turki dan Suriah segera pulih kembali dari bencana ini.
"Kepada pemerintah, seluruh masyarakat, serta bangsa Turki dan Suriah, MUI juga menyampaikan duka dan belasungkawa yang mendalam. Insya Allah senantiasa diberi ketabahan dan jalan yang terbaik untuk pemulihan," pungkas Sudarnoto.
Seperti diketahui, dilaporkan sebanyak 3.823 orang dilaporkan tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 M di Turki dan Suriah.
Berdasarkan laporan terakhir, korban tewas akibat gempa ini di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.
Survei Geologi AS mencatat gempa itu terjadi tepat setelah pukul 04:00 Senin pagi waktu setempat, 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil).
Sebelumnya, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengungkapkan gempa tersebut berkekuatan 7,4 dan terjadi pada pukul pukul 4.17 waktu setempat dengan pusat gempa di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras pada kedalaman 7 kilometer.
Provinsi Gaziantep dan Provinsi Kahramanmaras terletak dekat dengan perbatasan Turki dan Suriah.