News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Topan Gabrielle, Siklon Tropis yang Lumpuhkan Selandia Baru

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kota Auckland yang tinggal di hunian vertikal Shot Tower memutuskan keluar gedung dan mengungsi karena adanya kekhawatiran gedung tua tersebut bisa ambruk sehubungan dengan datangnya cuaca ekstrem Badai Gabrielle di wilayah Auckland.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON – Aktivitas ratusan ribu warga kawasan Selandia Baru dilaporkan lumpuh, usai dilanda badai tropis Topan Gabrielle sejak beberapa hari terakhir.

Ratusan sekolah, fasilitas pemerintah lokal, hingga aktivitas penerbangan di kawasan Auckland dan Pulau Utara di Selandia Baru terpaksa ditutup setelah badai Gabrielle memicu kehadiran hujan banjir, dan angin kencang.

Apa itu Topan Gabrielle ?

Topan Gabrielle merupakan badai siklon tropis yang menghempaskan angin dengan kecepatan mencapai 96 mph (155 kmph) disertai curah hujan berintensitas 400 mm.

Baca juga: Selandia Baru Gantikan Republik Dominika di Mini Turnamen Internasional, Timnas Indonesia U-20 Ikut

Banyak ahli menyebut kekuatan yang dihasilkan badai dan hujan pada topan Gabrielle sama seperti mesin panas atmosfer raksasa, yang berputar membentuk pita hujan spiral dan dapat menyedot apapun yang melewatinya.

Menurut ahli meteorologi MetService, Allan Baillie, topan Gabrielle sendiri di klasifikasi menjadi 3 kategori, yang pertama tingkat 1 pada kategori ini keparahan siklon tropis cenderung lemah.

Untuk kategori 3, biasanya Topan Gabrielle hadir dengan angin dahsyat berkekuatan 118kph, pada kategori ini kehadiran topa berpotensi merusak atap dan struktural pada bangunan.

Baca juga: Badai Gabrielle Menerjang, Puluhan Ribu Penduduk Selandia Baru Hidup Tanpa Aliran Listrik

Kategori terakhir yakni siklon 5, topan ini diklaim memiliki kecepatan angin lebih dari 200kpj. Dengan kekuatan tersebut, topan dapat menumbangkan pohon, merusak jalan, memutus kabel listrik hingga menimbulkan kerusakan yang lebih luas lagi, seperti yang dikutip dari situs Nzherald.

Kehadiran topan Gabrielle yang menyapu kawasan Selandia Baru, bukanlah kali pertama yang terjadi di dunia. Sebelumnya di tahun 2021 badai Gabrielle pernah menghantam Newfoundland, Kanada hingga memicu banjir terparah dalam 100 tahun di Kanada.

Tak jauh berbeda dengan kondisi di Kanada, badai Gabrielle yang melanda Selandia Baru sejak akhir pekan kemarin telah membuat 58.000 rumah mengalami pemadaman. Karena hujan lebat dengan curah hujan 100,5 mm (4 inci) dan angin berkecepatan 159 km per jam memutus aliran listrik di saluran energi Northpower dan Vecto.

Baca juga: Badai Gabrielle akan Terjang Selandia Baru, Maskapai Batalkan Penerbangan dan Warga Diminta Waspada

Northpower, perusahaan listrik yang bertanggung jawab atas jaringan di wilayah paling utara Selandia Baru, mengatakan sekitar setengah dari jaringan mereka telah rusak, parah dengan tingkat yang belum pernah terlihat sejak topan tahun 1988.

Situasi yang mencekam ini bahkan mendorong pemerintah pusat untuk mendeklarasikan keadaan darurat di lima wilayah utara termasuk Auckland, pada Senin (13/2/2023).

Setelah sebelumnya Perdana Menteri (PM) Chris Hipkins mengimbau warga Selandia Baru untuk tetap berada di dalam rumah selama badai Topan Gabrielle menghantam wilayah Selandia Baru.

Untuk mencegah terjadinya krisis pangan selama badai berlangsung, Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins pada Senin pagi turut meluncurkan paket bantuan senilai 11,5 juta dolar New Zealand untuk mendukung organisasi kemanuasian seperti bank makanan dan kelompok sosial lainnya menyalurkan sumbangan makanan bagi korban yang terkena dampak banjir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini